Longsor di Bonglo

BPW Kerukunan Keluarga Luwu Raya Susel Kirim Ekskavator Evakuasi Pasca Longsor Bastem Utara

Penulis: Muh. Sauki Maulana
Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Sulawesi Selatan mengirim satu eskavator ke lokasi longsor di Desa Bonglo, Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu.

TRIBUN-TIMUR.COM - LUWU – Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Sulawesi Selatan mengirim satu eskavator ke lokasi longsor di Desa Bonglo, Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu.

Ekskavator dikirim langsung oleh Ketua BPW KKLR Sulsel, Hasbi Syamsu Ali untuk membantu evakuasi pasca longsor.

Hasbi Syamsu Ali mengatakan, longsor yang terjadi di Bastem Utara menjadi duka mendalam bagi warga Luwu Raya.

“Pertama kita menyampaikan duka cita mendalam atas bencana alam ini, semoga segerah pulih. Bagi keluarga korban semoga diberi ketabahan," kata Hasbi, Selasa, (27/2).

Kata dia, Ekskavator yang dikirim merupakan bantuan sukarela dari KKLR Sulsel sebagai bentuk kepedulian terhadap kampung halaman.

“Semoga bisa membantu evakuasi berjalan dengan cepat dan lancar agar akses jalan bisa segera dilalui.” tutupnya. 

Update Pencarian Korban Longsor Bastem Utara

Evakuasi korban longsor Desa Bonglo, Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan dilanjutkan.

Tim SAR gabungan mulai mencari korban, Selasa (27/2/2024) sekitar pukul 09.00 Wita.

Tim SAR gabungan mulai bergerak menyisir tebing.

"Pukul 09.05 Wita alat berat buldoser bergerak membersihkan sisa material longsor untuk membuka akses jalan serta 1 unit eskavator bergerak dari arah Bastem," jelas Kepala BPBD Luwu, Andi Baso saaf dikonfirmasi Tribun-Timur.com.

BPBD memprediksi masih ada korban yang tertimbun material longsor.

"Upaya yang dilakukan dengan mengerahkan bantuan alat berat. Total ada buldoser 2 unit dan 1 eskavator yang dikerahkan," akunya.

Menurutnya, melihat kondisi cuaca yang tak menentu, potensi longsor susulan masih berpeluang terjadi.

Tak hanya itu, material tanah setinggi hampir 3 meter membuat akses jalan terputus.

"Terputus totalnya akses mobilisasi warga Kecamatan Bastem Utara dan tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda dua dan roda empat," terangnya.

Selain alat berat, unit medis juga masih siaga di lokasi longsor.

Andi Baso merincikan ada empat unit ambulans.

Dan fasilitas dapur umum milik Tekbek Kodim Palopo.

Adapun jumlah personel terlibat sebagai berikut:

- Basarnas 25 orang

- Kodim 1403  Palopo 50 orang

- Brimob baibunta 30 orang

- BPBD Luwu 30 orang

- Polres 25 orang

- Tagana Luwu 20 orang

- PMI Luwu 40 orang

- Damkar Palopo 19 orang

- Kehutanan 10 orang

- Hambastem 15 orang

- Dinkes Luwu 25 orang

- PSC 119 Luwu 15 orang

- PT. Masmindo 10 orang

- IDI 5 orang

- PUPR 10 orang

- Porpa 35 orang

- Media 15 orang

- Sar Unhas  2 orang

- Sar UNM  2 orang

- Sar Hasanuddin 1 orang

- Sar Human Initiative  1 orang

- Sar Marteam 1 orang

- Sar Malili

- Sar Sawerigading

- Warga setempat

- Laskarpala 1 orang

- Opa Jari 11 orang

- BWS Jeneberang 4 orang

- Dompet Dhuafa 5 orang

- Tekpala UMI 1 orang

- Baznas Palopo 4 orang

- Baznas Luwu 2 orang

- Apoteker Tanggap Bencana 3 orang

- Upt JA Palopo 12 orang

- PMI Palopo 23 orang

- Damkar Luwu 12 orang

- Tagana Palopo 20 orang

- BPBD Palopo 25 orang

- Sar Dewantara 3 orang

- PPRG Himalapama 2 orang

- PKM Wara 5 orang

- PKM Mungkajang 4 orang.(*)

Berita Terkini