TRIBUNBARRU.COM, BARRU - Kondisi rumah salah satu warga Pacciro, Desa Libureng, Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru, Sulsel sangat memprihatinkan.
Pasalnya rumah tersebut nyaris roboh, dan hanya menggunakan bambu sebagai tiang penyangga untuk menahan tiang rumahnya yang sudah kropos.
Rumah tersebut sudah tidak layak huni, karena tiang rumahnya sudah lapuk dan miring.
Rumah non permanen ukuran 2×3 meter tersebut nampak hanya beratapkan terpal dan seng bekas.
Selain itu, juga terdapat beberapa lubang yang berukuran besar di beberapa sisi rumah tersebut
Rumah tersebut pemilik Lamatta (70).
Lamatta kesehariannya berprofesi sebagai pembuat gula merah.
Meski dikhawatirkan roboh, namun tidak ada pilihan lain bagi Lamatta selain tetap bertahan di rumahnya yang sudah tidak layak huni tersebut.
Karena ia tidak mempunyai tempat tinggal lain, selain rumah yang telah terlihat usang tersebut.
Ia hanya tinggal seorang sendiri di rumah yang sudah tidak layak huni tersebut.
Di kala hujan turun, Lamatta hanya bisa berdiam diri di rumah tersebut diselimuti rasa kedinginan.
Ia hanya mampu memperbaiki rumahnya dengan beberapa lembar seng dan beberapa bambu yang dicincang dan kemudian dijadikan dinding berukuran kecil.
Lamatta menempel lubang-lubang rumahnya dengan bahan-bahan bekas seadanya.
Selain itu, di rumah Lamatta juga belum memiliki aliran listrik.
Sehingga dalam mengarungi gelapnya malam, Lamatta hanya menggunakan pelita.