Muh Saleh mengaku sudah mempunya Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).
Tim ini bergerak membantunya menjaga ketersediaan 21 bahan pokok
"Itu menjadi prioritas nasional yang menjadi prioritas provinsi dan prioritas kabupaten. Setiap minggu ada rapat koordinasi dengan Mendagri terkait pengendalian inflasi," kata Muh Saleh.
"Kita punya tim TPID yang harus kita maksimalkan. Harus lebih banyak turun ke bawah. Mendorong tim yang ada di kabupaten untuk mengecek fluktuasi harga. Apa yang dibutuhkan oleh masyarakat, itu yang kita dorong pemenuhannya," sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, Pj Gubernur Bahtiar memberi atensi khusus terkait angka inflasi daerah.
Ketersediaan 21 bahan pokok menurutnya harus menjadi perhatian serius.
"Inflasi ini kan soal ketersediaan 21 bahan pokok. Tidak mudah namanya jadi bupati, wali kota, gubernur mengurus inflasi itu. Karena ada 21 bahan pokok," jelas Bahtiar.
Dirinya mengaku setiap daerah di Sulsel tidak bisa memproduksi 21 bahan pokok secara penuh.
Sehingga kolaborasi antara daerah untuk memenuhi kebutuhan pokok diperlukan.
Misalkan antara daerah dengan hasil sayuran melimpah kolaborasi dengan daerah penghasil hasil peternakan.
"Tidak satu kabupaten di Sulsel atau kota, yang ada semua itu 21 bahan pokok. Misalnya ada dagingnya, mungkin tidak ada cabainya. Ada cabainya, tidak ada bawangnya. Nah, ini yang harus dikelola. Itu lah kerjasama antar daerah," lanjutnya.
Pj Gubernur Sulsel pun meminta kepala daerah untuk terus turun ke pasar memantau harga dan ketersediaan bahan pokok.
Apalagi momentum jelang bulan Ramadhan sudah semakin dekat.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz