Pemilu 2024

Erwin Aksa Raih Suara Besar di 'Markas' Sahroni

Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon anggota DPR RI Erwin Aksa berhasil meraih suara besar di kandang Sahroni di Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Sebelumnya, nama Erwin Aksa menjadi empat besar caleg berdasarkan survei yang dirilis Indikator Politik Indonesia di Dapil DKI Jakarta III.

Selain nama Erwin Aksa, muncul juga nama Sahroni, Adang Daradjatun, dan Charles Honoris berdasar survei yang digelar pada 25 hingga 31 Januari 2024 ini.

Erwin kunjungi PWNU DKI Jakarta sebelum bertarung

Bakal calon legislatif (Bacaleg) DPR RI dari Partai Golkar Erwin Aksa menyambangi PWNU DKI Jakarta di Jalan Utan Kayu, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, pada Kamis (7/9/2023).

Kedatangan Erwin ke sana guna meminta restu kiai untuk menghadapi Pileg pada 14 Februari 2024, sekaligus membahas isu-isu yang sedang hangat di Ibu Kota.

Erwin datang didampingi sang ayah yang juga sebagai politikus senior Partai Golkar, Aksa Mahmud.

Di Jakarta, Erwin akan bertarung di Dapil III Jakarta meliputi Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Kepulauan Seribu.

Erwin mengungkapkan, kedatangannya ke sana hendak meminta doa dan arahan dalam pencalonan sebagai wakil rakyat di Parlemen Senayan.

Dia memang terlahir dari darah Nahdlatul Ulama (NU), di mana sang ayah merupakan kader senior NU.

“Saya selama ini penonton jadi tim sukses mulu. Jadi saya ingin mencoba mensukseskan diri. Selama ini mensukseskan teman saja,” ujar Erwin Aksa di hadapan elit dan kader PWNU DKI Jakarta Kamis (7/9/2023).

Di dalam silahturahminya itu, Erwin mempunyai terobosan untuk menangani polusi udara Jakarta yang saat ini tak kunjung selesai.

Hal ini dia ungkap karena sebagai calon kandidat Legislatif Senayan dari Dapil Jakarta.

Menurut dia, Pemerintah DKI Jakarta harus berani mengeluarkan kebijakan dalam membatasi masuknya produk kendaraan bermotor di Ibu Kota.

Sebab kendaraan menjadi salah satu biang kerok polusi udara.

“Tapi harus ada komitmen juga kendaraan bermotor mobil harus dikurangi, sudah banyak regulasi di negara maju bahwa jumlah mobil itu harus dikontrol Perlu keberanian, lihat aja dilampu merah menumpuk motor,” jelas Erwin.

Halaman
123

Berita Terkini