TRIBUN-TIMUR.COM, PALOPO - Polres Palopo bongkar makam Alif, pelajar SMPN 8 Palopo yang ditemukan tewas di Empang Lorong Satya Marga, Kelurahan Buntu Datu.
Pembongkaran dilakukan untuk keperluan autopsi, Kamis (8/2/2024) siang.
Keluarga Korban, Amidah (43), mengungkap sejumlah alasan dilakukannya autopsi setelah 12 hari Alif dimakamkan.
"Kami merasa banyak kejanggalan dalam kematian Alif yang ditemukan di Empang," kata Amidah.
Keluarga almarhum menduga ada tindak penganiayaan yang dialami oleh Alif, saat bermain dengan temannya di Empang.
"Tidak mungkin Alif meninggal karena tenggelam di Empang yang airnya sangat dangkal, hanya sampai lutut," tambahnya.
Tak hanya itu, sejumlah luka terlihat saat jenazah Alif dimandikan oleh keluarga.
"Lebam di bagian belakang dua, luka di leher, dada, perut dan bekas cakaran di wajahnya," jelasnya.
Proses autopsi berlangsung di Pemakaman Khusus Keluarga, Kelurahan Buntu Datu, Kecamatan Bara, Kota Palopo, Kamis (8/2/2024).
Ratusan keluarga almarhum dan warga sekitar datang di pemakaman untuk melihat pembongkaran makam dan autopsi.
Dokter Forensik Polda Sulsel, Dr Denny Matius, mengatakan pihaknya melakukan autopsi atas permintaan keluarga almarhum.
"Kami melakukan autopsi atas permintaan keluarga almarhum, dan alhamdulilah berjalan lancar selama tiga jam," kata Dr Denny.
Ia menjelaskan, pihaknya akan melakukan sejumlah proses lanjutan di Makassar, sehingga hasil autopsi akan keluar dua bulan kedepan.(*)
Laporan Wartawan Kontributor Tribun-Timur : Andi Bunayya Nandini