Pilpres 2024

Hasil Survei Capres Terbaru: Ganjar dan Mahfud Ditinggalkan Pemilih di Kampung Halaman, Amin Stagnan

Editor: Edi Sumardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto pasangan Capres dan Cawapres: Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming, serta Ganjar Pranowo dan Mahfud MD (dari kiri ke kanan).

TRIBUN-TIMUR.COM - Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming meraih elektabilitas 52,5 persen.

Dua pasang pesaingnya, yakni pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar meraih elektabilitas 22,1 persen, dan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD meraih elektabilitas 16,9 persen.

Demikian terpotret dari survei yang digelar lembaga survei Populi Center

"Pada simulasi pasangan capres-cawapres, pasangan dengan tingkat keterpilihan tertinggi adalah Prabowo-Gibran 52,5 persen, disusul Anies-Muhaimin 22,1 persen, dan Ganjar-Mahfud 16,9 persen," tulis Populi dalam keterangannya, Rabu (7/2/2024).

Namun, jelang pemilihan, jumlah respon belum memutuskan pilihan masih tinggi.

"Adapun yang belum memutuskan sebesar 6,3 persen, dan menolak menjawab sebesar 2,2 persen," sambungnya.

Survei Capres Terbaru Charta Politika: Prabowo Nyaris Unggul di Semua Daerah, Ganjar Jateng, No 1?

Populi menjelaskan, Prabowo-Gibran banyak mendapat dukungan dari gen z dan milenial, serta pemilih tua.

Angka pemilih muda yang memilih Prabowo-Gibran meningkat dari 49 persen menjadi 57,6 persen.

Sedangkan generasi yang lebih tua meningkat dari 42,6 persen menjadi 47,9 persen.

Selanjutnya, Populi mendapati elektabilitas Anies-Muhaimin stagnan.

"Berdasarkan sebaran wilayah pulau, tidak ada perubahan dukungan yang berarti. Meski demikian, hasil indikatif menunjukkan terdapat penurunan dukungan kepada Anies-Muhaimin dari pemilih yang tinggal di wilayah Indonesia Timur," kata Populi.

Sementara itu, Ganjar-Mahfud cenderung mengalami penurunan dari temuan Populi, dari yang tadinya memiliki elektabilitas 18,9 persen menjadi 16,9 persen.

Baca juga: Survei Capres Terbaru Indikator Politik:Anies Tembus 50 Persen di Jakarta, Prabowo-Ganjar Beda Tipis

Populi menyebut pemilih PDI-P yang memilih Ganjar-Mahfud berkurang lebih dari 10 persen.

"Di Pulau Jawa Tengah dan Timur, dukungan pada Ganjar-Mahfud berkurang dari survei sebelumnya sebesar 35,4 persen menjadi 28,9 persen," imbuh Populi mengatakan.

Ironisnya, Jawa Tengah merupakan daerah asal Ganjar; sementara Jawa Timur merupakan daerah asal Mahfud.

Adapun survei nasional Populi ini digelar pada 27 Januari-3 Februari 2024. 1.500 responden dilibatkan dari 38 provinsi berdasarkan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Metode penentuan responden secara acak bertingkat. Wawancara dilakukan secara tatap muka.

Margin of error survei ini berada di angka +- 2,53 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Kenapa elektabilitas Ganjar-Mahfud turun?

Elektabilitas pasangan Ganjar-Mahfud dilaporkan kian menurun oleh sejumlah lembaga survei.

Sebaliknya, hasil survei menempatkan paslon nomor urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) semakin naik dan kini berada di peringkat kedua, meninggalkan Ganjar-Mahfud.

Sementara itu, pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tampak kokoh di posisi wahid pada hampir semua survei.

Jajak pendapat oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS) pada 13-18 Desember 2023, misalnya, menempatkan Ganjar-Mahfud di urutan terakhir dengan elektabilitas 19,4 persen.

Diberitakan Kompas.com, Minggu (24/12/2023), survei Center for Political Communication Studies (CPCS) pada 7-14 Desember turut menempatkan Ganjar-Mahfud di urutan ketiga dan mengantongi elektabilitas 21,3 persen, selisih 0,5 dari paslon 01.

Sementara itu, jajak pendapat Litbang Kompas pada 29 November-4 Desember 2023 juga melaporkan Ganjar-Mahfud di urutan ketiga, dengan tingkat elektoral sebesar 15,3 persen.

Elektabilitas Ganjar belakangan seakan bertolak belakang dari hasil survei pada periode-periode sebelumnya yang selalu menempatkan mantan Gubernur Jawa Tengah itu di peringkat teratas.

Lantas, mengapa elektabilitas paslon Ganjar-Mahfud menurun?

Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam mengatakan, terdapat sejumlah alasan menurunnya elektabilitas Ganjar-Mahfud MD, bahkan tersalip oleh pasangan Anies-Muhaimin.

Menurutnya, basis mesin suara partai pasangan nomor urut 01 memang lebih besar dibandingkan dengan kubu 03.

"Merujuk pada jumlah kekuatan kursi di parlemen, 01 mengantongi 29 persen, sedangkan 03 hanya 25 persen," paparnya, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (29/12/2023).

Selain itu, "gen politik" Ganjar-Mahfud juga menjadi tidak jelas, lantaran mencoba mencampurkan formula keberlanjutan akan program pemerintah dengan narasi kritis perubahan.

Narasi tersebut merupakan respons dari kemarahan atas keputusan politik keluarga Presiden Joko Widodo.

Sikap dan posisi politik Ganjar-Mahfud yang tidak jelas ini dimanfaatkan oleh kubu Anies-Muhaimin yang mengusung narasi perubuhan.

Akibatnya, Anies-Muhaimin lebih mudah mengonsolidasi basis pemilih loyal yang secara agregat pasar pro-perubahan hingga mencapai puncaknya di angka 40 persen.

Berbeda, Ganjar-Mahfud cenderung mengalami penurunan akibat migrasi pemilih dan simpatisan Jokowi yang bukan dari kelompok Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Padahal, menurut Umam, efek Jokowi ini turut dinikmati PDIP dengan kisaran 5-7 persen selama Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019.

"Alhasil, pendukung Jokowi itu keluar dari naungan PDIP dan pendukung Ganjar untuk sebagian masuk ke kubu Prabowo dan sebagian mempertebal segmen undecided voters (belum menentukan pilihan)," terang Umam.

Menurut Survei Terbaru Peluang satu putaran di balik melemahnya Ganjar-Mahfud Dosen Ilmu Politik dan International Studies Universitas Paramadina ini mengatakan, jika tak diantisipasi oleh tim Ganjar-Mahfud, kubu Anies-Muhaimin berpeluang masuk di putaran kedua Pilpres bersama paslon nomor urut 02.

Peluang ini berpotensi terjadi, khususnya jika Prabowo-Gibran tidak mampu memenangkan Pilpres dalam satu kali putaran.

Umam menjelaskan, Pilpres satu putaran dapat terjadi jika kubu 02 mampu mengonsolidasi dukungan 50 persen plus 1 dari jumlah suara dengan minimal 20 persen suara di setiap provinsi di lebih dari setengah jumlah provinsi di Tanah Air.

Oleh karenanya, untuk dapat masuk ke putaran kedua, pasangan nomor urut 01 tetap membutuhkan sikap kompetitif dari Ganjar-Mahfud guna menahan dominasi Prabowo-Gibran.

"Jika 03 tidak mampu mengatasi gerusan elektoral secara signifikan dan eksodusme pemilih 03 ke 02 tidak terbendung, maka potensi Pilpres satu putaran menjadi semakin memungkinkan," tandasnya.(*)

Berita Terkini