Ia ingin terlibat langsung dalam merealisasikan pembangunan jembatan ini.
"Sebelumnya saya tidak pernah hadir dan tidak pernah datang ke tempat ini. Saya hanya sebatas di Jalan Poros, tetapi karena ini tuntutan profesi sebagai anggota DPR, sebagai wakil rakyat, oleh karenanya kami pasti akan hadir setiap saat," ungkapnya.
Aras juga menegaskan ini bentuk komitmennya sebagi anggota DPR, untuk selalu hadir bersama masyarakat.
Ia menyatakan bahwa di sinilah sumber inspirasi dan aspirasi yang sebenarnya muncul.
Ia mengakui bahwa hanya dengan berputar-putar di Senayan atau di berbagai wilayah tidak akan menghasilkan aspirasi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Lebih jauh, peresmian jembatan gantung Desa Bune merupakan yang keenam yang dilakukan oleh Haji Aras.
Haji Aras mencatat bahwa awalnya tidak menyangka dapat memberikan aspirasi sebanyak itu.
Namun dengan perjuangan dan doa dari seluruh masyarakat, program-program tersebut dapat diwujudkan.
Sebelumnya, jembatan pertama yang diberikan kepada masyarakat adalah di Walimpong.
Dimana sebelumnya tidak adanya jembatan dan akses keluar kampung warga sangat terbatas.
Selanjutnya, Aras memaparkan bahwa usulan masyarakat Desa Bune sudah berulang kali tidak terlaksana.
Melihat hal itu, akhirnya ia turun tangan.
"Pada saat Ibu Kepala Desa datang ke saya, saya katakan cukup kita tandatangani kertas ini sebagai desa yang membutuhkan jembatan gantung. Alhamdulillah, kini sudah dapat kita nikmati jembatannya," tutup Aras
Selanjutnya, Pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone, Kecamatan, dan Desa mengucapkan terima kasih kepada Muh Aras.
Yang dengan gigih menyuarakan aspirasi masyarakat sehingga pembangunan jembatan gantung di Desa Bune dapat direalisasikan.