Pilpres 2024

Hasil Survei Capres Terbaru: Prabowo - Gibran Teratas Usai Debat, Amin Ngejar, Ganjar di Bawah

Editor: Edi Sumardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes memaparkan hasil survei capres terbaru di Jakarta Pusat, Rabu (27/12/2023). Pasangan Prabowo dan Gibran Rakabuming unggul.

TRIBUN-TIMUR.COM - Hasil survei Capres dan Cawapres RI terbaru menunjukkan elektabilitas pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming semakin tak terkejar.

Kendati demikian, Prabowo - Gibran harus bersaing ketat dengan rivalnya, pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di wilayah Sumatera dan Jakarta - Banten.

Demikian yang terpotret dalam survei terbaru yang dilansir Centre for Strategic and International Studies ( CSIS ), Rabu (27/12/2023).

CSIS melakukan survei dan mem-breakdown elektabilitas capres-cawapres berdasarkan wilayah yang terbagi menjadi Sumatera; Jakarta-Banten; Jawa Barat; Jawa Tengah-Yogyakarta; Jawa Timur; Bali-Nusa Tenggara; Kalimantan; Sulawesi-Gorontalo; dan Maluku-Papua.

“Kalau kita breakdown berdasarkan zona, memang menunjukkan di wilayah Sumatera itu pasangan 01 dan 02 masih bersaing ketat,” ujar Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube.

Survei ini digelar pada 13-18 Desember 2023 atau setelah debat Capres dengan jumlah sampel 1.300 responden yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.

Margin of error lebih kurang 2,7 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Survei Indikator Politik: Elektabilitas Prabowo-Gibran Ungguli Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling.

Penarikan sampel mempertimbangkan proporsi antara jumlah pemilih dan jumlah sample pada setiap provinsi, proporsi perempuan dan laki-laki dan kategori daerah urban dan rural.

Primary sampling unit (PSU) berada pada level desa/kelurahan.

Di wilayah Sumatera, elektabilitas Anies-Muhaimin 34,4 persen, sedangkan Prabowo-Gibran mendapatkan 36,5 persen.

Sementara di Jakarta-Banten, elektabilitas sama-sama 35,2 persen.

Namun, dalam hal ini, pasangan Prabowo-Gibran yang paling sering memenangi wilayah.

Selain di Sumatera, Prabowo-Gibran juga menang di Jawa Barat, Jawa Timur, Bali-Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi-Gorontalo, dan Maluku-Papua.

Sementara itu, pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Ganjar Pranowo-Mahfud MD hanya menang di wilayah Jawa Tengah-Yogyakarta.

Sebagai catatan, persentase responden di tiap wilayah-wilayah berbeda.

Rinciannya adalah Sumatera 21,9 persen (dari jumlah responden), Jakarta-Banten 8,1 persen, Jawa Barat 17,7 persen, Jawa Tengah-Yogyakarta 15,4 persen, Jawa Timur 15,4 persen, Bali-Nusa Tenggara 5,4 persen, Kalimantan 6,2 persen, Sulawesi-Gorontalo 6,9 persen, dan Maluku-Papua 3,1 persen.

Dalam survei keseluruhan, Prabowo-Gibran memiliki elektabilitas tertinggi, yakni 43,7 persen.

Anies-Muhaimin menduduki posisi kedua dengan elektabilitas 26,1 persen.

Disusul Ganjar-Mahfud dengan 19,4 persen. Dalam survei kali ini, sebanyak 6,4 persen responden belum menentukan pilihan. Sementara 4,5 persen tidak menjawab. 

Prabowo - Gibran juga unggul di survei Indikator

Sebelumnya, lembaga survei Indikator Politik Indonesia meirilis hasil survei telepon terbarunya terkait persepsi publik atas debat perdana calon presiden (capres).

Pendiri Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan berdasarkan temuan survei tersebut menunjukkan 42,3 persen pemilih di seluruh Indonesia menyaksikan debat capres tanggal 12 Desember 2023 lalu. 

Sebanyak 57,7 persen lainnya, kata Burhanuddin, tidak menonton.

Dari mereka yang menonton debat, kata dia, 35,5 persen responden di antaranya menganggap capres nomor urut 1 Anies Baswedan tampil paling baik dalam debat tersebut.

"Kalau ditanya di antara penonton debat, siapa yang paling baik dalam acara debat tanggal 12 itu? 35,5 persen menganggap Anies Baswedan (paling baik)," kata Burhanuddin di kanal Youtube Indikator Politik Indonesia pada Selasa (26/12/2023).

"Sementara Prabowo (28,9 persen) dan Ganjar (26,9 persen) itu selisihnya tipis, tidak signifikan, meskipun secara absolut Prabowo dianggap sedikit lebih baik penampilannya dibanding Ganjar. Tapi Anies over all dianggap sebagai pemenang debat capres," sambung dia.

Survei tersebut kemudian mencoba memotret persepsi publik terhadap program kerja yang disampaikan oleh ketiga capres dalam debat tersebut dengan pertanyaan; "Menurut Ibu/Bapak capres mana yang paling bagus program kerjanya?"

Burhanuddin mengatakan, terkait program kerja capres nomor urut 2 Prabowo Subianto lebih unggul dibandingkan dengan kedua capres lainnya.

"Dari sisi program kerja, Pak Prabowo (32,6 persen) sedikit lebih bagus di mata responden dibanding program dua capres rivalnya (Anies 26,1 persen dan Ganjar 26,8 persen), (Tidak tahu/tidak jawab 14,5 persen)," kata Burhanuddin.

Sementara itu, dari sisi cara menyampaikan pendapat survei tersebut memotret persepsi publik dengan pertanyaan; "Menurut Ibu/Bapak capres mana yang paling bagus cara menyampaikan pendapat atau gagasannya?"

Hasilnya, kata Burhanuddin, capres nomor urut 1 Anies Baswedan lebih unggul ketimbang dua capres lainnya.

"Anies jauh lebih unggul (38,3 persen), (Prabowo 27,8 persen dan Ganjar 26,3 persen), (tidak tahu/tidak jawab 7,6 persen)," kata dia.

Survei tersebut ditampilkan setelah sebelumnya Burhanuddin menyampaikan hasil survei terkait lainnya.

Hasil yang disampaikan Birhanuddin antara lain kondisi ekonomi nasional, kondisi penegakan hukum nasional, kinerja presiden, kinerja presiden memurut demografi dan wilayah, pilihan partai DPR RI, tren pilihan partai DPR RI, alasan utama memilih partai, basis partai menurut demografi, basis partai menurut wilayah, simulasi 3 pasangan nama pilihan presiden, tren simulasi 3 pasangan nama, simulasi 3 pasangan capres menurut demografi, dan simulasi 2 pasangan nama.

Selanjutnya, Burhanuddin memaparkan hasil survei terkait debat capres 12 Desember 2023, debat capres 12 Desember 2023 menurut pilihan partai dan pasangan capres-cawapres, capres yang paling bagus program kerjanya dengan basis responden yang menyaksikan debat, capres yang paling bagus cara menyampaikan pendapatnya dengan basis responden yang menyaksikan debat, dan efek debat capres terhadap dukungan pasangan calon.

Kemudian, Burhanuddin lanjut memaparkan hasil survei terkait debat cawapres 22 Desember 2023, debat cawapres 22 Desember 2023 menurut pilihan partai dan pasangan capres-cawapres, cawapres yang paling bagus program kerjanya dengan basis responden yang menyaksikan debat, cawapres yang paling bagus cara menyampaikan pendapatnya dengan basis responden yang menyaksikan debat, dan efek debat cawapres terhadap dukungan pasangan calon.

Burhanuddian kemudian menjelaskan hasil survei terkait tingkat kedisukaan terhadap capres dan cawapres, tren kedisukaan capres dan cawapres, sumber informasi dan sikap politik terkait masalah sosial, politik, dan pemerintahan, pilihan partai menurut sumber informasi dan sikap politik terkait masalah sosial, politik, dan pemerintahan, debat capres menurut sumber informasi dan sikap politik terkait masalah sosial, politik, dan pemerintahan, dan debat cawapres menurut sumber informasi dan sikap politik terkait masalah sosial, politik, dan pemerintahan.

Dalam paparan yang disampaikan Burhanuddin, satu di antara sejumlah kesimpulan survei tersebut adalah secara agregat tampak acara debat tidak terlalu banyak mengubah peta elektoral pasangan capres-cawapres. 

Selain itu, dibanding dengan sebelum acara debat digelar distribusi dukungan terhadap pasangan capres-cawapres tidak banyak mengalami perubahan signifikan.

Periode survei telepon dilakukan pada 23 sampai 24 Desember 2023.

Target populasi survei adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun dan atau sudah menikah dan memiliki telepon atau ponsel, sekitar 83 persen dari populasi nasional

Sampel sebanyak 1217 responden dipilih melalui kombinasi metode Random Digit Dialing (RDD) (265) responden) dan Double Sampling (DS) (952 responden).

RDD adalah proses pembangkitan nomor telpon secara acak, sementara DS adalah pengambilan sampel secara acak dari kumpulan data hasil survei tatap muka yang dilakukan sebelumnya.

Margin of error (MoE) diperkirakan ±2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.

Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang sudah terlatih dan profesional.(*)

 

Berita Terkini