"Kemudian juga ada lima orang yang terbukti membawa senjata tajam seperti parang, badik, busur," sambungnya.
Kronologi Kejadian
Satu mahasiswa berinisial AF (22) mengaku diparangi saat penyerangan kampus UIM.\
Baca juga: Polisi Periksa 10 Saksi Terkait Penyerangan di Kampus UIM
"Ada beberapa orang kena batu dan ada juga yang sempat diparangi belakangnya. Tapi nda tembusji di bajunya, mungkin karena tebal jaket yang dipakai," ujar Astullah Ketua BEM Teknik UIM.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Fakultas agar kejadian serupa tidak terulang.
"Langkah-langkah untuk sekarang ini komunikasi ke fakultas," ujarnya.
Ia berharap agar kasus itu diusut tuntas oleh kepolisian.
"Karena secara kelembagaan teman-teman memang meminta harus diusut tuntas ini, siapa pelaku sampai terjadi kejadian kemarin," jelasnya.
Penyerangan terjadi sekitar pukul 03.00 Wita.
Saat itu, pengurus BEM Teknik sementara persiapan melakukan musyawarah.
"Kemarin itu. Sementara sibuk-sibuknya teman-teman di Fakultas Teknik untuk musyawarah masing-masing jurusan. Cuma ada salah satu jurusan yang musyawarahnya di Fakultas," ujar Astullah Jaya.
Di tengah-tengah musyawarah, tiba-tiba ada yang mulai memancing.
Mereka mengendarai motor sambil menggeber-geber suara knalpotnya.
"Mereka berkeliling sebanyak tiga kali, dengan kesan memprovokasi. Pas ketiga kalinya keliling, muncul beberapa orang massanya langsung menyerang," ujarnya
Saat diserang, pengurus BEM Teknik sempat bertahan.
"Sempat bertahan teman-teman, tapi kan kita perhitungan ta bukan persiapan konflik, sementara musyawarah. Jadi bertahan paling melindungi Fakultas," sebutnya.
Akibatnya penyerangan itu, beberapa fasilitas kampus rusak.