Hal serupa, menurut dia, juga terjadi pada Mahfud. Mahfud tak memiliki kendala dalam kemampuan komunikasi, tetapi tak begitu ahli isu ekonomi.
Sementara Gibran memiliki pengetahuan memadai pada isu ini karena berpengalaman sebagai pejabat di daerah.
“Namun gaya komunikasi Gibran masih perlu diperkuat. Termasuk di antaranya mengeluarkan issu yang belum waktunya diperdebatkan seperti carbon capture ke Prof Mahfud, mengeluarkan istilah SGIE (issu ekonomi syariah global) yang sengaja menjebak,” jelas Abdul Muttalib.