PSM Makassar

Kenzo Nambu Tak Percaya Owner PSM Makassar Aksa Mahmud Ajak Bertemu Hiroshi Nakajima, Siapa Dia?

Penulis: AS Kambie
Editor: Alfian
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

President and CEO Kanden Power-Tech Corporation Hiroshi Nakajima bersama Pemain PSM Makassar Kenzo Nambu dipertemukan Aksa Mahmud di Makassar pada, Sabtu (25/11/2023).

Kanden Power-Tech Corporindo didirikan tahun 1956.

Perusahaan ini telah mengembangkan bisnisnya sebagai sekelompok insinyur profesional yang sangat mendukung pengoperasian pembangkit listrik termal Kansai Electric Power Company (KEPCO) yang aman.

Kanden Power juga mengembangkan pembangkit listrik tenaga nuklir dan memainkan peran yang sangat diperlukan dalam bisnis energi terintegrasi sekaligus menanggapi berbagai tren kebijakan energi dan lingkungan seputar industri tenaga listrik.

Kemarin, 14 jam Aksa Mahmud bersua dengan Pengusaha dari Negeri Matahari Terbit itu.

Mereka makan coto di Jalan Nusantara, pukul 18.15 wita.

“Kasi ini sedikit,” ujar Aksa Mahmud kepada Nakajima dan Yomori sambil menuangkan garam ke mangkok coto.

“Lalu kasi kecap. Kalau ini bisa banyak-banyak, sesuai selera,” lanjut Aksa memeragakan cara memencet botol kecap.

“Hai...hai....” kata Nakajima sambil tersenyum.

Tiap kali Aksa bicara, Nakajima mengangguk ke arah Agus.

Alumnus IMMIM itu langsung mengerti dan segera menerjemahkan pernyataan Aksa.

“Setelah makan coto, sebentar kita makan Konro Kuda di Jeneponto,” kata Aksa.

Dalam perjalanan ke Jeneponto untuk memantau Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang dikelola PT Bosowa Energi, mereka mampir di RS Primaya, Universitas Bosowa, dan Bosowa Berlian Motor.

Nakajima mempertanyakan kondisi Jalan Poros Makassar-Bulukumba ketika kendaraan mereka mulai tersendat di Sungguminasa, Gowa.

“Makassar ini macet karena Jepang,” ujar Aksa.

Nakajima tersentak setelah mendengar Agus menerjemahkan pernyataan Aksa.

“Coba lihat, yang bikin macet itu. Kalau mobil itu kebanyakan Mitsibushi, Toyota. Kalau motor, Honda, Yamaha, Kawasaki. Semuanya dari Jepang,” jelas Aksa. Nakajima terguncang karena tawa.

“Di Jepang, membangun jalan sama dengan membangun jaringan telepon. Jadi jaringannya dulu dibangun baru datangkan teleponnya,” kata Hiroshi Nakajima

“Di Indonesia, teleponnya dulu dibeli baru bangun jaringannya. Malah ada yang beli kulkas dulu baru tunggu jaringan listrik,” timpal Aksa Mahmud.(*)

Berita Terkini