Dirinya percaya menjalani dan menyelesaikan studi akademik dalam situasi Covid-19 tentu tidaklah mudah.
Gelar yang diraih hari ini, sambung Basri, adalah hasil jerih payah, kesabaran, ketabahan, serta dukungan moral dan doa dari berbagai pihak.
“Saudara patut bersyukur dan berterima kasih kepada orangtua, para dosen, dan pembimbing. Tanpa mereka, saudara tidak akan sampai pada titik ini,” tuturnya.
Industri Manufaktur Sektor Penting
Dalam wisuda ini, hadir Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPPVI) Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian, Emmy Suryandari, yang mewakili Kepala BPSDMI.
Ia menjelaskan bahwa industri manufaktur merupakan sektor yang berperan penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional.
Tidak saja sebagai penyumbang terbesar terhadap PDB nasional, penerimaan pajak dan cukai, pendapatan devisa ekspor, dan realisasi investasi.
Baca juga: Kepala BPSDMI Masrokhan Hadiri Pengukuhan 342 Mahasiswa Baru Politeknik ATI Makassar
“Tetapi juga industri manufaktur juga menjadi jaring pengaman sosial melalui penyerapan tenaga kerja yang cukup tinggi mencapai 19,35 juta orang,” jelasnya.
Ia menyebut, kinerja Industri Pengolahan pada triwulan III 2023 masih menunjukkan optimisme dengan nilai Indeks Kepercayaan Industri (IKI) dan Purchasing Manager Index (PMI) yang berada pada fase ekspansi, yaitu masing-masing sebesar 50,70 dan 51,5 pada Oktober 2023.
Bahkan PMI Manufaktur Indonesia telah berada pada fase ekspansif selama 26 bulan berturut-turut.
“Dari hasil survei IKI dan PMI, mayoritas pelaku usaha menyampaikan optimisme yang tinggi terhadap prospek bisnisnya yang berasal dari kepercayaannya terhadap kondisi pasar yang akan membaik juga kebijakan pemerintah yang semakin baik,” tambahnya.(*)