Anak Tunawicara Dicekoki Lem Aibon

Bocah Tunawicara Dicekoki 'Lem Aibon' Teman Sebaya, Intip Bahayanya Bagi Anak

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bocah tunawicara dicekoki lem aibon di kuburan oleh teman sebaya. 

Efek yang diberikan senyawa kimia tersebut justru bisa membahayakan kesehatan.

Dikutip dari Kidshealth.org, efek jangka pendek yang dirasakan saat menghirup uap solven meliputi gejala-gejala sebagai berikut:

  • Mual-muntah
  • Halusinasi
  • Mati rasa atau hilang kesadaran
  • Susah bicara atau cadel
  • Kehilangan koordinasi gerak tubuh.
  • Denyut jantung meningkat

Karena uap solven tersebut bisa terakumulasi di jaringan tubuh, dalam jangka panjang jika terhirup terus menerus bisa memberikan efek jangka panjang. Di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Kerusakan otak (bervariasi, mulai dari cepat pikun, parkinson dan kesulitan mempelajari sesuatu)
  • Otot melemah
  • Depresi
  • Sakit kepala dan mimisan
  • Kerusakan saraf yang memicu hilangnya kemampuan mencium bau dan mendengar suara.

Meski hanya dihirup sekali, efeknya juga bisa fatal jika telah melewati ambang batas yang bisa ditoleransi oleh tubuh.

Uap lem dan thinner bisa membunuh dalam seketika dengan mekanisme sebagai berikut:

1. Sudden Sniffing Death

Kematian mendadak saat menghirup uap pelarut umumnya disebabkan oleh sabotase fungsi jantung. Gejala awalnya adalah denyut nadi meningkat dan tidak teratur, lalu tak lama kemudian berhenti untuk selamanya.

2. Asphyxia

Uap solven juga bisa mengikat oksigen di sistem pernapasan dan memicu asphyxia atau kekurangan suplai oksigen ke jaringan otak.

3. Sesak napas

Di kalangan anak jalanan, aktivitas ngelem sering dilakukan dengan kepala ditutup tas plastik agar uap tidak menyebar ke mana-mana. Ketika tubuh sudah terpengaruh uap pelarut, si anak jalanan tidak bisa melepas sendiri plastik penutup tersebut dan akan mati lemas jika tidak ada temannya yang menolong.

4. Bunuh diri

Depresi dan halusinasi merupakan dampak serius dari uap solven. Dampak ini bisa membunuh seseorang jika orang itu kemudian tergerak untuk melakukan bunuh diri dalam kondisi kejiwaan yang sedang kacau. (Tribun Papua)



Berita Terkini