TRIBUN-TIMUR.COM - Seorang bocah tunawicara dicekoki lem aibon oleh teman sebaya di Desa Lingkis, Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumsel.
Aksi perundungan ini pun viral di media sosial.
Lantas bagaimana bahaya Lem Aibon bagi anak?
Lem Aibon kerap disalahgunakan oleh anak muda, anak jalanan atau anak punk.
Lem perekat serbaguna ini sering disalahgunakan untuk mendapatkan sensasi 'high' atau mabuk. Padahal menghirup uap lem sangat berbahaya.
Baca juga: Viral Video Bocah Tunawicara Dicekoki Lem Aibon Teman Sebaya, Warganet: Astagfirullah!
Melansir dari klikdokter.com, Lem aibon mengandung senyawa toluene yang biasa dalam industri digunakan sebagai lem, bahan baku cat, tinta, penghapus make up ataupun sejumlah produk kimiawi.
Lem aibon menghasilkan bau yang mirip seperti thinner, sehingga sering disalah gunakan.
Toluene bersifat mudah dilarutkan dan sangat mudah terbakar.
Lem aibon bisa masuk kedalam tubuh melalui berbagai cara, bisa melalui inhalasi atau kontak langsung dengan kulit.
Ketika masuk kedalam tubuh maka zat ini bisa mempengaruhi berbagai sistem organ. Sistem saraf pusat, atau otak merupakan salah satu organ yang terpengaruh.
Menghirup lem aibon bisa mengakibat pusing, halusinasi hingga mengakibatkan kehilangan kesadaran.
Kondisi lainnya bisa mengakibatkan mual muntah, iritasi, bahkan kematian. Pada penggunaan jangka panjang bisa mengakibatkan tuli, kulit kering.
Bila menemukan kasus demikian, maka yang pertama Anda harus berikan ruang untuk paparan udara bersih bagi pasien.
Pada pasien yang menerlan maka bisa dilakukan pencucian mulut, begitupun bila terkena kulit.
Anda harus banyak mengalihkan kegiatan dengan hal yang lebih positif supaya terhindar dari keinginan untuk menggunakan senyawa kimia tertentu untuk rekreasi.