Kala itu Bojan Hodak sudah memasukkan rekomendasi pemain asing untuk PSM Makassar namun tak ada nama Wiljan Pluim.
Manajemen PSM pun mencari cara agar Pluim tetap bertahan.
Diungkapkan sumber PSM sendiri, bahwa kala itu ada pemain asing rekomendasi Bojan yang disembunyikan berkasnya.
“Mau tidak mau, caranya waktu itu ada satu pemain asing rekomendasi pelatih disembunyikan berkasnya. Pas mau didaftar alasan saja tidak lengkap jadi Pluim tetap masuk daftar,” ungkap sumber tersebut.
Jika dikaitkan, maka tidak mungkin Wiljan Pluim akan menerima pinangan Maung Bandung begitu pun sebaliknya.
Masih menurut sumber Tribun Timur, itulah yang membuat Wiljan Pluim enggan berpisah dengan PSM.
Momen lain PSM menyelamatkan Wiljan Pluim juga yakni saat ia direkrut dari Becamex Bhin Duong.
Klub asal Vietnam itu sempat menelantarkan Pluim yang tengah dalam kondisi sakit.
Tidak lama setelah Liga Vietnam berjalan, Pluim harus dirawat di rumah sakit akibat menderita infeksi usus.
Entah apa penyebabnya, kemungkinan makanan yang dikonsumsi Pluim setiap hari yang kurang terjaga kebersihannya.
Bisa juga karena alkohol yang berlebihan.
Melihat Pluim sakit keras, manajemen Becamex mengambil langkah pemutusan kontrak kerja.
Mereka tidak peduli dengan kondisi Pluim yang sedang memerlukan bantuan moral maupun finansial.
Becamex tidak ingin rugi mengontrak pemain yang yang tidak bisa bermain.
Beruntung, setelah menjalani perawatan beberapa hari, Pluim dinyatakan sembuh.
Tapi, nasibnya terkatung-katung di negeri orang tanpa pekerjaan yang pasti dan uang yang mencukupi.
Demi menjaga kebugaran tubuhnya, dia harus numpang latihan di FC Da Nang.
Itu merupakan klub rival domestik Becamex.
Melihat ada pemain asing sebatang kara di Vietnam, Robert Postma dari Top Sport Management, yaitu agen pemain tempat Pluim bernaung, membawa berita gembira.
Dia ditawarkan ke Indonesia dan ada klub yang menyambut dengan suka cita yakni PSM Makassar.(*)