Banyak warga yang memakamkan jenazah di kuburan itu hingga jumlahnya mencapai ribuan.
Biasanya saat musim kemarau tiba, kata Sunyoto, banyak warga memanfaatkan lahan yang muncul lantaran air WGM surut untuk menanam tanaman mulai padi hingga komoditas pertanian lainnya.
Namun bila tak beruntung, saat air pasang warga tak bisa lagi memanen hasil pertanian yang sudah terlanjur di area genangan WGM.
Senada dengan Sunyoto, Suharto warga setempat mengatakan kuburan itu akan terlihat manakala musim kemarau tiba.
Bahkan kuburan itu akan terlihat hingga bulan Januari ketika musim penghujan tiba.
“Biasanya kuburan akan terlihat sampai Januari hingga musim hujan tenggelamkan lagi,” kata Suharto.
Pantauan Kompas.com di lokasi, nampak batu kijing dengan posisi berserakan.
Bahkan kebanyakan sudah sudah rusak atau hancur akibat terkikis air.
Kendati demikian masih ditemui sejumlah kijing yang berada di tempatnya.
Kijing-kijing itu rata-rata didominasi warna putih seperti bebatuan.
Namun banyak kijing yang sulit terbaca nama jenazah dan tahun meninggalnya.
Kisah di Balik Munculnya Ratusan Makam Kuno dan Kuburan Anggota PKI
Dilansir dari Kompas.com, Waduk Gajah Mungkur adalah sebuah danau buatan yang berada sekitar 6 kilometer di selatan pusat perkotaan Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Waduk ini dibuat dengan cara membendung sungai terpanjang di Pulau Jawa, yaitu Sungai Bengawan Solo.
Selain itu, Waduk Gajah Mungkur juga merupakan waduk terakhir yang dibangun sendiri oleh Kementerian Pekerjaan Umum tanpa melibatkan kontraktor.