Dosen Minta Dipanggil Yang Mulia

Reaksi Mahasiswa soal Dosennya Ngotot Ingin Dipanggil 'Yang Mulia', Perempuan Wajib Make Up

Editor: Saldy Irawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dosen di Unismuhb Aceh ingin dipanggil yang mulia

TRIBUN-TIMUR.COM - Reaksi mahasiswa di media sosial X telah menjadi perbincangan hangat setelah sebuah unggahan tangkapan layar pesan berisi aturan perkuliahan yang tidak biasa dari seorang dosen.

 dan kemudian memberikan beberapa peraturan yang harus dipatuhi selama perkuliahan.

Beberapa aturan seperti memiliki aplikasi TikTok dan memastikan baterai ponsel terisi penuh mungkin terlihat lumrah, namun ada beberapa peraturan yang benar-benar tak biasa.

Dosen tersebut menginginkan mahasiswanya memanggilnya "Yang Mulia" alih-alih "Bapak" atau "Abang."

Berikut adalah aturan perkuliahan yang diberlakukan:

Jangan panggil saya Bapak. Karena saya bukan bapak-bapak.

Jangan panggil saya abang, karena saya bukan Abang klen.

Panggil saya YANG MULIA.

Pastikan tiap HP memiliki Aplikasi TikTok.

Pastikan baterai HP terisi penuh.

Pakai Pakaian TERBAIK Kalian.

Perempuan wajib Make Up. Terserah make up gmn.

Bagi laki-laki DILARANG PAKAI SEPATU FUTSAL.

Ketika kelas berlangsung, Jangan pura-pura mencatat seperti anak pintar. Kecuali catat betulan.

Mahasiswa dengan patuh menjawab permintaan dosen tersebut dalam kolom pesan grup, dengan kata-kata seperti "baik, dimengerti yang mulia" dan "siap dipahami yang mulia."

Unggahan ini telah menjadi viral di media sosial, mencapai lebih dari 1,4 juta tayangan hingga Senin (25/9/2023).

Chintya Nindhi, mahasiswa yang mengunggah postingan tersebut, menjelaskan bahwa aturan yang ingin dipanggil "Yang Mulia" berasal dari dosen yang mengajar mata kuliah Psikologi Sumber Daya Manusia.

Chintya adalah mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung Semarang yang sedang mengikuti Pertukaran Mahasiswa Merdeka di Universitas Muhammadiyah Aceh.

Chintya menjelaskan bahwa aturan tersebut diberlakukan pada Jumat (22/9/2023) saat dosen tersebut memperkenalkan dirinya sebagai pengajar mata kuliah tersebut.

Meskipun belum jelas apakah aturan ini dimaksudkan sebagai candaan atau tidak, mahasiswa mematuhi peraturan tersebut.

Sementara mahasiswa lain kaget dengan permintaan "Yang Mulia," mereka patuh mengikuti aturan yang diberikan oleh dosen tersebut.

Dalam kelas yang diampu oleh Silvandrie, mahasiswa menghadapi peraturan-peraturan yang tak biasa ini sebagai bagian dari pengalaman perkuliahan mereka.(*)

Berita Terkini