"Saya sendiri melihatnya, beliau (Jenderal M Yusuf) adalah sosok prajurit TNI yang sejati. Beliau tidak mementingkan diri sendiri dan juga kelompoknya," ujar Totok.
"Jadi beliau sosok jatidiri prajurit TNI. Beliau prajurit rakyat, prajurit profesional, prajurit pejuang dan prajurit nasional," sambungnya.
Lebih lanjut, dijelaskan Totok, sosok Jenderal M Yusuf adalah tokoh peduli terhadap masyarakat dan prajuritnya.
"Jadi dimana pun beliau selalu bertanya, bagaimana kondisi masyarakat dan anggota pun begitu sampai waktu itu terkenal ada susu dari pak Yusuf," ucapnya.
Sosok Jenderal M Yusuf
Sosok pejuang dalam diri Jenderal M Yusuf, lanjut Totok adalah selalu melaksanakan tugas pokoknya secara maksimal.
"Sosok pejuang karena beliau tidak pernah macam-macam, tugas pokoknya seperti itu, bagaimana prajuritnya maju, bahagia dan bagaimana masyarakatnya juga bahagia," bebernya.
"Beliau pernah menciptakan bank BPD disini, membangun masjid disini (Al Markaz), dan saya baca bahkan pernah membuat (turnamen) sepak bola pertama, bahkan juga menginisiasi pembelian pesawat, sambungnya.
Jenderal M Yusuf disebut sosok prajurit Nasional lanjut Totok, karena sosoknya yang tidak hanya dikenal oleh warga Sulsel, tetapi seluruh masyarakat Indonesia.
"Bahkan masyarakat internasional, tahu siapa sosok Jenderal M Yusuf ini," ucapnya
Adapun sikap yang perlu diteladani generasi muda kata Mayjen Totok, adalah sosok Jenderal M Yusuf yang taatagama.
"Beliau kalau waktunya salat, apapun kondisinya harus salat, kemudian beliau senang berbagi ke orang susah dantidak semena-mena dengan orang lain, beliau sopan," tuturnya.
Dalam haul itu, turut hadir Ketua pengurus yayasan Al Markaz Prof Basri Hasanuddin, dan Imam besar Masjid Al Markaz Prof Muammar Bakry.
Ada juga mantan menteri Hukum dan HAM era SBY-JK, Hamid Awaluddin yang juga ketua Pengawas Yayasan Al Markaz.
Sudah Lama Tidak Dihuni