Alasannya, level yang berbeda antara kompetisi Myanmar dan Indonesia.
Berkaca saat Yangon United lawan DPMM Fc wakil Liga 1 Singapore.
Yangon United kesulitan membuka keunggalan, bahkan wakil Myanmar tersebut kebobolan lebih dulu.
Hal ini menunjukkan klub peringakat dua Liga 1 Myanmar ini punya kelemahan.
Kelemahan yang sangat terbuka bisa dimanfaatkan Yakob Sayuri cs.
Dalam pertandingan itu juga, permainan berjalan dengan tempo lambat.
Ini berbanding terbalik dengan gaya bermain PSM Makassar yang menggunakan kecepatan.
Kemudian, penyerang PSM Makassar disoroti usai gagal memanfaatkan banyak peluang.
Adilson Silva dan Everton Nascimento mendapat kritik dari pecinta PSM Makassar.
Laga hidup mati PSM di kompetisi Asia ini dapat menjadi pembuktian Everton.
Walaupun musim ini Everton baru mencetak satu gol. Namun bersama Juku Eja pemain asal Brazil ini terkadang muncul sebagai penyelamat.
Sebagai penyerang Everton memang masih kurang mendpatkan suplai bola yang ia inginkan.
Tidak seperti musim lalu, peluang yang didapatkan sangat matang dan bisa dikonversi menjadi gol.
10 gol musim lalu dari Everton dapat mengantarkan PSM juara.
Tentu ini hasil kerjasama tim dan tangan dingin Tavares meramu pemain.