Untuk jalan Barombong sendiri, sudah dilakukan identifikasi dan memang butuh perbaikan untuk jembatannya.
"Pertama, Jalan Barombong sedang diidentifikasi yang aslinya eksisting itu tentang kerusakannya," tuturnya.
"Kedua, sedang diidentifikasi untuk duplikasi jembatannya," sambungnya.
Diketahui, Detail Engineering Design (DED) atau desain perencaan jembatan Barombong tersebut telah masuk di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Makassar pada Juli 2022 lalu.
Belakangan, perencanaan proyek dengan pagu Rp500 juta ini mengalami gagal tender.
Dilansir dari LPSE Makassar, tercatat ada 22 perusahaan yang mendaftar untuk tender perencanaan jembatan Barombong.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar Zuhaelsy Zubir mengatakan, penjelasan terkait gagalnya tender DED ini merupakan ranah Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang dan Jasa.
Kendati demikian, Dinas PU tetap mempersiapkan dokumen untuk pengajuan ulang tender DED jembatan Barombong.
Baca juga: Kabar Buruk Fans Juku Eja! Tiket PSM Makassar vs Persik Kediri di Tribun Selatan Tutup, Alasannya
"Lelang (DED jembatan Barombong) di ULP gagal. Biasanya kalau bukan gagal tender, prosesnya yang lama," ucap Zuhaelsy Zubir.
Dokumen perencanaan akan disetor kembali ke ULP.
Kata Helsy-sapannya, pembangunan fisik jembatan Barombong akan didanai oleh pemerintah pusat.
Sebelumnya, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait rencana ini.
Dinas PU menunggu hasil lelang DED untuk berkoordinasi kembali dengan Kemenhub.
"Sudah (koordinasi), cuman tunggu update perencaan (desain) karena kan gagal lagi, semoga cepat insyallah, di awal-awal ini, Januari atau Februari," katanya.
Rencana awal, sesuai keinginan Wali Kota Makassar Danny Pomanto, jembatan Barombong akan dibuat seperti jembatan kembar di Kabupaten Gowa.