Pasukan Ramang sudah menjalankan taktik dengan bagus namun keberuntunga belum berpihak.
“Saya rasa itu hasil yang buat PSM, apalagi main di luar kandang satu hal yang terpenting PSM sudah bermain luar biasa di luar kandang,” jelas pelatih Persiraja Banda Aceh.
“Saya rasa tidak ada penurunan malah peningkatan yang ada karena semua pemain bekerja, mulai dari transisi dan instruksi dari pelatih semua jalan,” tambahnya.
Lini depan yang diisi Everton memang minim peluang.
Tercatat hanya ada satu peluang berbahaya yang diciptakan Juku Eja di babak kedua.
Penyebabnya, tim lawan yang ketat dalam bertahan. Selain itu, banyak umpan-umpan dari lapangan tengah PSM yang tidak tepat sasaran.
Sehingga permainan berjalan dengan tempo yang lambat dan saling menunggu antara kedua tim.
Menurut Budiardjio lini depan PSM sudah berusaha membuat kreasi serangan.
“Kalau lini depan saya rasa sudah cukup mumpuni juga, walaupun jarang shot on target, tetapi kita melihat pemain depan kita cukup berkreasi,” ujar mantan pelatih PSM.
“Dan (penyerang) punya penempatan diri sebagai striker Everton dan Kenzo, faktor peluang yang cukup minim sampai kita susah buat kreasi gol,” pungkasnya.
Laporan Kontributor TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR, M.Yaumil