TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Anak buah Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meminta Balai Besar Pengelolaan Jalan Nasional (BBPJN) bertindak cepat menampung aspirasi masyarakat melalui Pemkot Makassar.
Aspirasi itu tak lain pelebaran Jembatan Barombong.
Jembatan tersebut diketahui akses utama menuju Stadion Barombong. Jembatan ini masuk dalam wilayah Kecamatan Tamalate, Makassar.
Menteri Basuki mengapresiasi usulan Wali Kota Makassar Danny Pomanto ingin merevitalisasi Jembatan Barombong.
Menurut dia, jembatan ini menjadi biang kemacetan saat jam kerja pergi-pulang.
Baca juga: Menpora Dito Dalam Pantauan Khusus KPK, Stadion Barombong Terancam Tak Beroperasi 2024?
Basuki menyambut positif rencana tersebut, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, PUPR memang harus terus membangun, utamanya dalam hal konektivitas.
"Saya dengan Dirjen Binamarga, sekarang memang harus membangun terus utamanya untuk konektivitas," ucap Menteri Basuki saat di Hotel Rinra Makassar, Jl Metro Tanjung Bunga, Kamis (27/7/2023).
Untuk jalan Barombong sendiri, sudah dilakukan identifikasi dan memang butuh perbaikan untuk jembatannya.
"Pertama, Jalan Barombong sedang diidentifikasi yang aslinya eksisting itu tentang kerusakannya," tuturnya.
"Kedua, sedang diidentifikasi untuk duplikasi jembatannya," sambungnya.
Diketahui, Detail Engineering Design (DED) atau desain perencaan jembatan Barombong tersebut telah masuk di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Makassar pada Juli 2022 lalu.
Belakangan, perencanaan proyek dengan pagu Rp500 juta ini mengalami gagal tender.
Baca juga: Desain Perencanaan Jembatan Barombong Ditender Ulang
Dilansir dari LPSE Makassar, tercatat ada 22 perusahaan yang mendaftar untuk tender perencanaan jembatan Barombong.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar Zuhaelsy Zubir mengatakan, penjelasan terkait gagalnya tender DED ini merupakan ranah Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang dan Jasa.
Kendati demikian, Dinas PU tetap mempersiapkan dokumen untuk pengajuan ulang tender DED jembatan Barombong.
"Lelang (DED jembatan Barombong) di ULP gagal. Biasanya kalau bukan gagal tender, prosesnya yang lama," ucap Zuhaelsy Zubir, Minggu (1/1/2022).
Dokumen perencanaan akan disetor kembali ke ULP dalam waktu dekat.
Kata Helsy-sapannya, pembangunan fisik jembatan Barombong akan didanai oleh pemerintah pusat.
Sebelumnya, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait rencana ini.
Dinas PU menunggu hasil lelang DED untuk berkoordinasi kembali dengan Kemenhub.
Baca juga: Sudah Habiskan Rp100 M, Ada Apa Stadion Barombong Belum Difungsikan 4 Gubernur Sulsel? Terungkap
"Sudah (koordinasi), cuman tunggu update perencaan (desain) karena kan gagal lagi, semoga cepat insyallah, di awal-awal ini, Januari atau Februari," katanya.
Rencana awal, sesuai keinginan Wali Kota Makassar Danny Pomanto, jembatan Barombong akan dibuat seperti jembatan kembar di Kabupaten Gowa.
Akan tetapi, bisa jadi ada konsep lain nantinya, tergantung dari hasil perencanaan desain.
Apalagi jika dikonsep layaknya jembatan kembar akan butuh pembebasan lahan di area tersebut.
Sebelumnya, Helsy-sapaannya menyampaikan, Pemkot Makassar butuh anggaran yang cukup besar untuk pembangunan jembatan Barombong, sekitar Rp350 miliar.
Tujuan pembagunan jembatan tersebut untuk mengurai kemacetan di perbatasan Makassar-Takalar.
Apalagi, pada saat jam krusial ketika para pekerja pulang berkantor.
Ditambah lagi, kawasan di seputar Barombong semakin berkembang dengan banyaknya perumahan baru yang dibuka. \
Stadion Barombong
Sekedar diketahui, satu alasan pemerintah tidak melanjutkan operasional Stadion Barombong dikarenakan akses menuju stadion terbesar di Sulsel itu tidak memadai.
Pemprov Sulsel melaui DInas Pemuda dan Olahraga Sulsel mensinyali akses jembatan yang tidak memadai ini bisa menimbulkan kegaduhan saat berlangsungnya ternamen atau pertandingan sepakbola di stadion.
Sebelumnya juga, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mendorong Pemprov Sulsel untuk melanjutkan pembangunan stadion terbesar yang ada di wilayah selatan Kota Makassar, Stadion Barombong.
Diketaui Stadion Barombong terletak di Jl Poros Barombong, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Stadion terbsesar ini direncakan segera dibangun kembali.
Menpora Dito mendorong agar Pempov Sulsel segera menyelesaikan pembangunan stadion terbesar di Sulsel dengan kapasitas 40.000 orang tersebut.
Menurutnya stadion terbesar yang konstruksinya dimulai tahun 2011 itu sangat disayangkan jika didiamkan begitu saja.
Dito mengharapkan Pemprov Sulsel melanjutkan pembangunan stadion terbesar di Sulsel tersebut, dan memanimalisir agar stadion yang lokasinya tak jauh dari Pantai Losari itu tidak mangkrak alias tak kunjung selesai hingga saat ini.
Apalagi kata Menteri termuda di era Jokowi ini, PSM Makassar berhasil keluar sebagai juara dalam ajang BRI Liga 1 2022/2023, stadion terbesar tersebut tentu semakin dibutuhkan.
Menpora Dito mendukung pembangunan stadion terbesar di Sulsel untuk mengapresiasi perjuangan tim PSM Makassar yang berhasil jadi juara Liga 1.
Mengingat, PSM yang tidak memiliki stadion di kota sendiri yakni Makassar sehingga mendorong pembangun Stadion Barombong.
"Kemenpora akan berupaya mendorong Pemprov Sulsel untuk melanjutkan pembangunan Stadion Barombong," katanya.
Seperti diketahui Stadion Barombong ini digadang-gadang akan jadi markas bagi PSM Makassar.(*)