Sementara kelurahan sudah kewalahan menerima pelayanan akibat tingginya kegiatan sosial ekonomi.
Karena itu, memanfaatkan kontainer untuk membantu kerja-kerja percepatan pelayanan di kelurahan menjadi salah satu solusi.
Secara bertahap ada 40 pelayanan publik yang akan dilakukan di konter tersebut.
Beberapa diantaranya, jika masyarakat ada yang meninggal dan membutuhkan kain kafan gratis maka bisa meminta langsung di konter.
Selain itu, pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) bisa juga dilakukan di sana.
“Sementara alatnya baru dimasukkan di setiap konter yang ada biar bisa membayar secara elektronik. Tidak ada uang cash di Konter semua pakai elektronik,” ungkapnya.
Tak hanya itu, di sekitaran Konter nantinya juga akan dijual hasil dari Lorong Wisata seperti sayur organik segar, lombok dan beberapa macam budidaya dalam Lorong Wisata.
“Kita manfaatkan sebaik mungkin ini Kontainer. Jadi kehadirannya bisa berguna bagi percepatan pelayanan pemerintah ke masyarakat,” tuturnya.
Ia berharap inovasi konter ini menjadi bahagian penyempurnaan pelayanan publik yang lebih responsif, detail dan mendengar masyarakat.
“Unsur-unsur Pemkot Makassar akan terus aktif dan segera konsolidasi hingga lapisan masyarakat ke bawah. Sehingga masyarakat luas semakin banyak mengetahui manfaat kehadiran kontainer ini,” pungkas Danny Pomanto. (*)