"Adik-adik mahasiswa ini cakap berbahasa namun untuk kebijakan taktis dan strategis, atau untuk menjalankan rencana dan program sektor atau daker, mereka tetap membutuhkan petugas PPIH," ujar Ikhsan.
Bagi mahasiswa ini, jadi petugas PPIH lokal jadi ajang pembelaran sekaligus training mereka tentang kerjasama dan menghadapi tantangan kebutuhan kerja.
"Selama ini kami kan hanya urus kuliah, kampus, asrama, kampus -asrama, tapi jadi PPIH, kami tambah kenalan, dan mulai mengerti selul beluk penanganan dan pelayanan jamaah haji." kata Maulana.
Oleh Febrianto Agustin, petugas PPIH seksi akomodasi misalnya, Maulana dan Hanif belajar manajemen distribusi kamar jamaah.
Pola penempatan jamaah di kamar, masih menyesuaikan dengan komposisi saat di kamar Makkah.
"Ini ternyata bukan sekadar menempatkan jamaah sesuai jenis kelamin, tapi ada parameter sekampung, sudah lama sekamar di Makkah. Sudah ada chemestry, kesesuaian psikologis, dan komposisi jamaah muda, senior, dan jamaah lansia mandiri dan non mandiri." kata Ikhsan.(*)