TRIBUNBONE.COM, WATAMPONE - Nasib pilu dialami empat anak di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Dua tahun ditinggal sang ayah tanpa kabar diperantauan, kini Nisa Bila Maulana (12), Salsabila Maulana (8), Rizky Maulana (5), dan Hafid Maulana (2) harus merelakan ibunya yang meninggal akibat kecelakaan.
Ibu mereka, Suriani, meninggal akibat terjatuh dari motor di Pasar Palakka, Bone, Selasa (6/6/2023).
Kini, kakak laki-laki ibu mereka bernama Usman, yang bekerja sehari-hari sebagai buruh gudang dengan upah Rp 80 ribu per bulan, menjadi pengasuh mereka.
Cerita ini pertama kali diketahui oleh Tribun Timur berdasarkan informasi yang diterima dari Darman, eks tetangga Suriani saat masih hidup.
"Ketika masih hidup, Suriani dan anak-anaknya pernah tinggal di kontrakan BTN Villa Art Regency Lingkungan Sinri, Kelurahan Bulu Tempe, Kecamatan Tanete Riattang Barat," kata Darman, Sabtu (10/6/2023).
Suriani pertama kali tinggal di kontrakan BTN Villa Art Regency pada Agustus 2021.
Namun, karena sudah tiga bulan menunggak pembayaran, Suriani dan keempat anaknya terpaksa harus pindah.
Suriani dan anak-anaknya meninggalkan rumah kontrakan tersebut pada Juni 2022.
"Akhirnya, dengan bantuan salah satu organisasi dari Solidaritas Insan Peduli di BTN Villa Art Regency, mereka pindah ke kontrakan baru dengan hutang sekitar tiga bulan," jelasnya.
Ternyata, anak ketiga Suriani, Rizky Maulana, pernah dirawat di rumah sakit karena pola makannya yang tidak teratur.
"Anak almarhumah ini pernah masuk rumah sakit karena tidak memiliki pola makan yang teratur," ucapnya.
Setelah anaknya dirawat di rumah sakit, Suriani tidak mampu membayar tagihan perawatan Rizky Maulana.
Baca juga: Pilu Pedagang Ikan di Makassar, Sudah Setahun Lebih Kasus kematian Anaknya Belum Terungkap
Baca juga: Marak Kecelakaan di Ir Sutami, Satlantas Polrestabes Makassar Bakal Intenskan Patroli
"Waktu itu, ada seorang tetangga yang membantu membayar biaya pengobatannya," ujarnya.
Darman menjelaskan ketika Suriani pergi bekerja, ia biasanya meninggalkan anak-anaknya di rumah kontrakan.
"Dia pergi mencari nafkah dengan menjual minuman pop ice atau bekerja sebagai jasa tukang antar barang," ucapnya.
Suriani juga sering dikunjungi dan dibawakan makanan oleh tetangganya.
Namun, pada Selasa (6/6/2023), Suriani melihat anak-anaknya untuk terakhir kalinya.
"Pagi hari, ketika akan pergi bekerja, motornya tidak mau menyala. Setelah berhasil dinyalakan, dia menukar motornya dengan motornya saudaranya, Pak Usman. Sekitar pukul 5 sore, ketika sedang dalam perjalanan pulang, Suriani jatuh dari motor dan meninggal dunia," jelasnya.(*)