Namun, hal tersebut menjadi mahsyur di kalangan masyarakat.
Maka dari itu, Buya Yahya mengingatkan agar kita semua waspada terhadap hal yang tidak jelas tentang kebenarannya.
"Karena kita akan bicara sunnah, itu adalah hal, kalo hubungan suami istri sendiri sudah sunnah tidak perlu pake embel-embel begitu," terang Buya Yahya.
"Maka hubungan suami istri dianjurkan, menyenangkan istri adalah kewajiban bahkan, tentunya dengan mufakat dan kesepakatan yang indah, jangan biasa membawa riwayat-riwayat seperti itu tak tahu sumber dari mana," tegas Buya Yahya.
Oleh karena itu, Buya Yahya juga menegaskan jika perlunya sikap waspada dan hendaknya menyampaikan riwayat yang benar.
Demikianlah penjelasan mengenai hubungan suami istri di malam jumat yang dianggap sunnah rasul dengan pahala membunuh Yahudi tidak dibenarkan sebagaimana disampaikan Buya Yahya.
Doa hubungan suami istri
Sebagai umat Islam yang telah menikah, penting untuk mengingatkan diri untuk membaca doa sebelum melakukan hubungan intim.
Menurut Ustaz Buya Yahya, membaca doa tersebut memiliki kepentingan yang besar, yaitu melindungi kita dari gangguan setan dan berharap agar diberi keturunan yang saleh dan saleha.
Berikut ini adalah doa yang dapat kita panjatkan sebelum dan setelah berhubungan intim, dengan harapan agar kita dan pasangan terhindar dari gangguan setan serta mendapatkan berkah dan kebahagiaan.
Doa ini diambil dari Kumpulan Doa yang diterbitkan oleh Dirjen Bimas Islam, Kementerian Agama pada tahun 2013, dan juga bersumber dari hadis Nabi Muhammad SAW.
Dalam agama Islam, hubungan suami istri memiliki tujuan yang lebih dari sekadar memenuhi kebutuhan seksual, tetapi juga sebagai bentuk ibadah yang dapat memberikan pahala kepada keduanya.
Dalam salah satu hadis sahih Muslim, terdapat kisah seorang sahabat Nabi yang bertanya mengenai hubungan suami istri.
Abu Dzar al-Ghifari meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, "Dalam perkawinan (hubungan intim), salah seorang dari kalian beramal sholeh."
Para sahabat bertanya, "Wahai Rasul, apakah jika salah seorang dari kami memenuhi hasrat seksualnya, ada pahala?"