Bermain di level Asia tentu menjadi salah satu keinginan dari pemain Indonesia guna mengasa kemampuannya.
Serta menjadi jembatan untuk dilirik klub luar negeri.
Meskipun pada akhirnya Ramadhan Sananta harus hengkang dari PSM Makassar ia hanya bisa tampil di kompetisi antarklub Asia jika gabung Bali United.
Tapi sejauh ini Bali United tak pernah membuka pembicaraan dengan Bali United.
2. Menit Bermain Tak Terjamin
Sebelum berseragam PSM Makassar Ramadhan Sananta bermain untuk Persikabo.
Di Persikabo Ramadhan Sananta nyaris sulit menembus skuad utama.
Namun di PSM Makassar ia mendapat kesempatan bermain reguler setelah mendapat kepercayaan dari Bernardo Tavares.
Tipikal Bernardo Tavares yang mempercayai pemain muda pun berbuah manis untuk Ramadhan Sananta.
Ia bermain epik dengan mencetak 11 gol dan akhirnya menembus skuad Timnas Indonesia.
Tetapi jaminan menit bermain ini tentu tak akan berlaku di klub lain andaikata Ramadhan Sananta memilih hijrah.
3. Kehilangan Tandem Berkualitas
Seorang striker sebagaiman pun hebatnya akan mengalami kesulitan jika tak mendapat tandem yang sepadan.
Artinya kesuksesan seorang striker akan ditentukan oleh para 'pelayannya'.
Di PSM Makassar Ramadhan Sananta bisa dengan begitu epik menjadi predator dalam kotak penalti lantaran didukung pemain-pemain dengan skill dan umpan yang baik.