TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Ujaran Kebencian salah satu peneliti BRIN Andi Pangerang Hasanuddin menuai kecaman dari berbagai kalangan.
Andi Pangerang Hasanuddin berkomentar tak bijak di akun Facebook peneliti antariksa BRIN, Prof Thomas Djamaluddin.
Dalam komentar yang viral di media sosial, Andi Pangerang Hasanuddin dalam akun AP Hasanuddin mengancam halalkan darah Muhammadiyah.
Andi Pangerang Hasanuddin mengancam akan membunuh semua warga Muhammadiyah.
"Kami sangat mengecam sikap dari peneliti BRIN AP Hasanuddin ini, mengapa ada gaya premanisme seperti itu dalam BRIN sebagai institusi negara," kata akademisi Unismuh Makassar Erwin Akib kepada wartawan Selasa (25/4/2023).
Erwin Akib menilai Andi Pangerang Hasanuddin sebagai seorang peneliti BRIN justru tidak menunjukkan sikap seorang intelektual.
"AP Hasanuddin ini menamakan dirinya seorang hebat dalam penelitian tapi sikapnya tidak baik. Tidak menunjukkan sikap yang punya kapasitas keilmuan yang mumpuni," katanya.
"Kami sangat mengecam ancaman saudara AP Hasanuddin ini. Bukan kami takut, tapi kami ingin menjaga stabilitas di negara ini," ujarnya.
Erwin Akib mendesak aparat kepolisian menangkap dan memproses hukum AP Hasanuddin.
Sebagai negara hukum, Erwin Akib menegaskan AP Hasanuddin harus mempertanggungjawabkan kata-katanya di depan hukum.
Baca juga: Ketua Komisi VIII: Ancaman Pembunuhan terhadap Warga Muhammadiyah Mengancam Kebebasan Beragama
"Sekadar permohonan maaf saja tidak cukup tetap harus diproses hukum sesuai perundang-undangan yang berlaku. Kita berharap polisi menangkap saudara AP Hasanuddin," katanya.
"Berbagai elemen masyarakat Muhammadiyah gerah, tentu kita harap tidak terjadi apa-apa ke depan. AP Hasanuddin harus segera ditangkap. Peneliti yang bekerja di institusi negara kok bisa bersikap intoleran. Mestinya beri contoh bijak dan toleran. Mudah-mudahan tidak terjadi lagi," tegas Erwin Akib.
Sebelumnya diberitakan, Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin berkomentar tak bijak di akun Facebook peneliti antariksa BRIN, Prof Thomas Djamaluddin.
Dalam komentar yang viral di media sosial, Andi Pangerang Hasanuddin dalam akun AP Hasanuddin mengancam halalkan darah Muhammadiyah.
Baca juga: Kepala BRIN Akhirnya Angkat Bicara Soal Kemungkinan Andi Pangerang Hasanuddin Dipecat
Polemik itu bermula saat Prof Thomas menuliskan di Facebook keheranannya dengan Muhammadiyah yang tidak taat kepada pemerintah terkait penentuan Lebaran 2023, namun ingin memakai lapangan untuk sholat Idul Fitri.
Kemudian hal itu dikomentari oleh AP Hasanuddin yang dianggapnya Muhammadiyah menjadi musuh bersama dalam takhayul, bidah dan churofat.
"Kalian Muhammadiyah, meski masih jadi saudara seiman kami, rekan diskusi lintas keilmuan tapi kalian sudah kami anggap jadi musuh bersama dalam hal anti-TBC (takhayul, bidah, churofat) dan keilmuan progresif yang masih egosektoral. Buat apa kalian berbangga-bangga punya masjid, panti, sekolah, dan rumah sakit yang lebih banyak dibandingkan kami kalau hanya egosentris dan egosektoral saja?" komentar Hasanuddin.
Tak hanya itu saja Hasanuddin bahkan mengancam menghalalkan darah semua warga Muhammadiyah.
"Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian," lanjutnya.
Mengkonfirmasi komentar yang dilakukan Hassanudin, Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin menyebutkan bahwa komentar yang dibuat Andi merupakan hal yang berlebihan.
"Itu tanggapan yang berlebihan saat beragumentasi dengan Ahmad Fauzan," kata Prof Thomas kepada Tribunnews.com, Senin (24/4/2023).
Kemudian dikatakan Prof Thomas bahwa yang bersangkutan sudah meminta maaf.
"Andi PH sudah menyatakan penyesalan dan permohonan maaf," tutupnya.