TRIBUNPALOPO.COM, WARA - Ratusan mahasiswa mendatangi Mapolres Palopo, Jl Opu Tosappaile, Wara, Palopo, Senin (10/4/2023) malam.
Mahasiswa datang meminta kejelasan nasib 25 rekan mereka yang diamankan saat bentrokan pecah di depan Kantor DPRD Palopo.
"25 teman kami diamankan, satu diantaranya adalah perempuan," kata Jenderal Lapangan Aliansi Peduli Negara (Ampun).
Ampun merupakan aliansi yang sudah tiga kali melakukan unjuk rasa menuntut pencabutan Undang-undang Cipta Kerja di DPRD Palopo.
Aksi ketiga yang dilakukan tadi berujung bentrok.
Bentrokan bermula saat massa aksi memaksa masuk ke Kantor DPRD Palopo.
Sehingga terjadi saling dorong dengan pihak kepolisian hingga merobohkan pagar kantor wakil rakyat.
Polisi kemudian bertindak tegas dengan melepaskan tembakan gas air mata ke arah mahasiswa.
Tembakan itu dibalas dengan lemparan batu oleh sejumlah mahasiswa.
Setelah berhasil memukul mundur mahasiswa, polisi mengamankan beberapa diantara mereka.
Kapolres Palopo, AKBP Safi'i Nafsikin mengatakan kericuhan disebabkan karena mahasiswa memaksakan kehendaknya masuk ke kantor DPRD
"Aksi tadi ricuh karena adik-adik memaksa kehendaknya menerobos masuk kantor DPRD," katanya.(*)