Wabup Luwu Meninggal Dunia

Selain Jabat Wakil Bupati, Syukur Bijak Merupakan Pemangku Adat Tomakaka Bolong, Apa Itu?

Penulis: Chalik Mawardi
Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dan Ilham Arief Sirajuddin (IAS) mengusung keranda jenazah Wakil Bupati Luwu Syukur Bijak di Kota Makassar Kamis (6/4/2023). Syukur Bijak merupakan pemangku adat Tomakaka Bolong.

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Syukur Bijak tidak hanya menjabat sebagai wakil bupati Luwu.

Ia juga merupakan pemangku adat Tomakaka Bolong sekaligus Penggulukada se-Kompleks Ilan Batu.

Dilansir dari berbagai sumber Tomakaka berasal dari dua suku kata yaitu To dan Kaka. 

To berarti suatu kata tunjuk seseorang, adapun arti kata Kaka yaitu panutan. 

Jadi Tomamaka dapat diartikan sebagai orang yang menjadi panutan atau penentu dalam satu masyarakat adat.

Peran Tomakaka adalah pengayom yang berkewajiban memberi perlindungan kepada warganya. 

Ia wajib menegakkan keadilan sosial dan memberi rasa aman serta menjamin situasi dan kondisi masyarakat tetap harmonis.

Biasanya jika seorang Tomakaka mangkat, maka akan dilakukan prosesi pengukuhan Tomakaka baru sebelum jenazah dikebumikan.

Tomakaka yang baru biasanya berasal dari keluarga dekat Tomakaka sebelumnya.

Proses pemakaman Syukur Bijak dilakukan secara adat.

Jenazah Wakil Bupati Luwu dua periode baru akan dikebumikan, Selasa (11/4/2023). 

Rangkaian penyelenggaraan jenazah Syukur Bijak diawali dengan pemulasaran jenazah, salat jenazah, hingga dipasuruk, Jumat (7/4/2023) sore.

Baca juga: Bupati Luwu Utara Kenang Syukur Bijak Sebagai Pribadi Tegas dan Dekat dengan Semua Kalangan

Baca juga: Wakil Bupati Luwu Syukur Bijak Meninggal Dunia, Ketua DPC Partai Demokrat Wajo Turut Berbelasungkawa

Kemudian Ma'pasonglo, Sabtu (8/4/2023).

Hari Minggu (9/4/2023), jenazah dinaikkan di Langkea/Lakkean.

Selanjutnya keluarga menerima tamu pada hari Senin (10/4/2023).

Halaman
12

Berita Terkini