Penanganan Stunting

Pemkab Enrekang Target Turunkan Angka Stunting hingga 15 Persen

Penulis: Erlan Saputra
Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Enrekang Muslimin Bando sambutan pada Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting di Pendopo Rumah Jabatan Bupati, Jl Pangeran Diponegoro, Juppandang, Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (30/3/2023). Pemkab Enrekang menargetkan penurunan stunting hingga 15 persen di akhir tahun.

TRIBUN-TIMUR.COM, ENREKANG - Pemerintah Kabupaten Enrekang optimistis menurunkan angka Stunting di Bumi Massenrempulu.

Itu ditekankan oleh Bupati Enrekang Muslimin Bando pada forum rapat koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Pendopo Rumah Jabatan Bupati, Jl Pangeran Diponegoro, Juppandang, Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (30/3/2023).

Menurutnya angka stunting di Enrekang sudah turun signifikan hingga mencapai 19,45 persen. 

"Saya menyampaikan apresiasi kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) atas kerja kerasnya dalam penanganan stunting. Sehingga dapat mencatat penurunan signifikan hingga 19,45 persen," katanya.

Untuk mempercepat penurunan stunting ini, Muslimin Bando berharap kepada jajarannya untuk maksimal kinerjanya.

"Kita semakin optimis, penurunan angka stunting bisa mencapai 15 persen pada akhir 2023," tandasnya.

Senada, Wakil Bupati Asman selaku ketua TPPS juga menekankan pentingnya menurunkan stunting.

Penderita stunting, kata dia, umumnya rentan terhadap penyakit.

Serta memiliki tingkat kecerdasan di bawah normal serta produktivitas rendah.

Sehingga tingginya prevalensi stunting berdampak langsung pada kerugian ekonomi dan ketidaksejahteraan masyarakat.

Dalam catatannya, dari 14.546 bayi di Kabupaten Enrekang, ada sekitar 19,45 persen yang menderita stunting. 

Terutama di wilayah Kecamatan Buntu Batu, Baraka, dan Malua, angka stuntingnya masih tinggi.

"Kita sudah punya data pasti. By name dan by adress. Sehingga yang perlu kita gencarkan adalah aksi nyata," ajaknya.

Baca juga: Bupati Enrekang Minta Kades Siapkan Anggaran Penanganan Stunting di APBDes

Baca juga: BPKA Sulsel Bersama Kodim Maros Bagikan 60 Paket Sembako Kepada Anak Penderita Stunting

Lebih lanjut, Asman menekankan penting membiasakan pola hidup sehat, mengonsumsi makanan bergizi, dan memanfaatkan pangan lokal.

Adapun Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulsel, Andi Ritamariani memuji berbagai upaya penurunan stunting di Enrekang. 

Kinerja penurunan stunting di Enrekang juga didukung oleh ketersediaan pangan yang bergizi.

Apalagi Enrekang merupakan daerah penghasil sayur-mayur di Sulawesi Selatan.

Untuk mendukung program-program pemkab, khususnya penanganan stunting, BKKBN menyerahkan alokasi pagu DAK fisik sub-bidang KB dan bantuan operasional KB senilai Rp 6 miliar untuk Kabupaten Enrekang.(*)

Berita Terkini