TRIBUN-TIMUR.COM - Harta kekayaan Heru Pambudi Direktur Jenderal Bea Cukai pada tahun 2020.
2020 adalah tahun saat Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dikelabui Direktorat Bea dan Cukai menurut Menko Polhukam, Mahfud MD.
Berdasarkan LHKPN KPK, harta kekayaan Heru Pambudi ternyata mengalami peningkatan.
Pada tahun 2020, harta kekayaannya mencapai Rp16 miliar.
Namun tahun berikutnya, harta kekayaan Budi sudah bertambah Rp4 miliar.
Sosok Heru Pambudi jadi sorotan setelah Menko Polhukam menyebut Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dikelabui pada 2020.
Baca juga: Profil dan Harta Wayan Sudirta Anggota DPR Bela Mahfud MD, Sebut Menko Polhukam Tak Cari Panggung
Baca juga: Profil Heru Pambudi Direktur Jenderal Bea Cukai 2020 saat Sri Mulyani Dikelabui, Anak Buah Erick
Impor emas batangan disebut emas mentah. Tahun itu, Budi masih menjabat di Dirjen Bea dan Cukai.
Mahfud menyebut Sri Mulyani tidak mendapatkan data yang valid soal dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Padahal, laporan dugaan pencucian uang itu sudah diserahkan oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Mahfud kemudian menunjukan salah satu data soal dugaan pidana pencucian uang yang dilakukan di Direktorat Bea Cukai yang dilaporkan PPATK tahun 2020 terkait impor emas batangan dengan jumlah transaksi mencapai Rp 189 triliun.
“Impor emas batangan yang mahal-mahal itu, tapi di dalam surat cukainya itu dibilang emas mentah.
Diperiksa oleh PPATK, diselidiki, ‘Mana kamu kan emasnya sudah jadi kok bilang emas mentah'?" papar Mahfud.
Heru Pambudi kini diangkat menjadi Komisaris PT Pertamina (Persero) oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Dia ditunjuk untuk menggantikan Isa Rachmatawarta yang merupakan Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan dan menjabat sebagai komisaris di Pertamina.
Penunjukan dewan komisaris baru Pertamina itu tertuang dalam Salinan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor SK-222/MBU/07/2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina.
Rekam jejak Heru
Saat Heru Pambudi menjabat Direktur Jenderal Bea dan Cukai, pihaknya berhasil membongkar penyelundupan sepeda motor Harley Davidson dalam pesawat Garuda.
Heru Pambudi mengatakan penemuan tersebut berawal dari pengecekan reguler yang biasa dilakukan oleh Dirjen Bea dan Cukai pada pesawat-pesawat komersil dan penerbangan-penerbangan reguler.
Dikutip TribunWow.com dari tvOne News, Jumat (5/12/2019), Heru Pambudi menduga tersangka penyelundup merasa Bea Cukai tidak akan memeriksa bagasi dari pesawat yang ditumpanginya.
"Pertama ini cek reguler, kita juga agak aneh ini karena dia overconfident (terlalu percaya diri), karena barangkali asumsinya Bea Cukai enggak akan mengecek," ujar Heru Pambudi.
Heru Pambudi mengatakan cara penyelundupan yang dipakai sangat mudah untuk dibongkar, karena hanya diselundupkan dalam bagasi.
"Modus penyelundupannya sederhana sekali," jelas Heru Pambudi.
Heru Pambudi kemudian menjelaskan penemuan barang ilegal tersebut ditemukan di bagasi pesawat.
Ia menjelaskan hal tersebut di luar kewajaran, karena bagasi hanya diperuntukkan untuk pakaian dan sejenisnya
Harta kekayaan
Harta kekayaan Heru bertambah Rp4 miliar dalam setahun.
Pada tahun 2020, harta kekayaannya mencapai Rp16 miliar.
Namun tahun berikutnya, harta kekayaan Heru Rp20.7 miliar.
Berikut rinciannya:
I. DATA PRIBADI
1. Nama : HERU PAMBUDI
2. Jabatan : SEKRETARIS JENDERAL
3. NHK : 68250
II. DATA HARTA
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 3.055.842.152
1. Tanah dan Bangunan Seluas 400 m2/182 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HASIL SENDIRI Rp. 673.947.750
2. Tanah dan Bangunan Seluas 197 m2/45 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HASIL SENDIRI Rp. 483.720.563
3. Tanah Seluas 400 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HASIL SENDIRI Rp. 478.285.500
4. Tanah dan Bangunan Seluas 440 m2/162 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp. 652.207.500
5. Bangunan Seluas 21 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HASIL SENDIRI Rp. 298.928.438
6. Tanah Seluas 195 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp. 84.243.469
7. Tanah dan Bangunan Seluas 120 m2/90 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HASIL SENDIRI Rp. 384.508.932
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 447.850.000
1. LAINNYA, SPESIALIS SEPEDA GUNUNG Tahun 2012, HASIL SENDIRI Rp. 3.000.000
2. MOTOR, HONDA SUPRA SEPEDA MOTOR Tahun 2007, HASIL SENDIRI Rp. 1.750.000
3. MOTOR, YAMAHA MIO SOUL SEPEDA MOTOR Tahun 2012, HASIL SENDIRI Rp. 3.500.000 2021
4. LAINNYA, GIANT SEPEDA GUNUNG Tahun 2008, HASIL SENDIRI Rp. 2.000.000
5. MOTOR, YAMAHA 125 Tahun 1974, HASIL SENDIRI Rp. 4.000.000
6. LAINNYA, UNITED SEPEDA Tahun 2020, HASIL SENDIRI Rp. 1.600.000
7. MOBIL, TOYOTA VOXY Tahun 2020, HASIL SENDIRI Rp. 432.000.000
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 394.868.000
D. SURAT BERHARGA Rp. 28.829.795
E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 16.817.269.319
F. HARTA LAINNYA Rp. ---- Sub Total Rp. 20.744.659.266
III. HUTANG Rp. ----
IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 20.744.659.266. (*)