TRIBUN-TIMUR.COM - Profil dan harta kekayaan Ben Brahim S Bahat Bupati Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng) tersangka kasus dugaan korupsi.
Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat kini menyandang status tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ben ditetapkan sebagai tersangka bersama istrinya, Ary Egahni Ben Bahat, yang juga anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem.
Keduanya diduga menerima suap dari sejumlah pihak terkait kedudukan mereka sebagai penyelenggara negara.
Baca juga: Edy Rahmayadi Gubernur Sumatera Utara Tak Punya Kendaraan dan Surat Berharga, Simpanan Rp3 Miliar
Baca juga: Kas Rekening Andi Sudirman Sulaiman Hanya Rp632 Juta, Sudah 5 Tahun Jadi Gubernur dan Wagub Sulsel
"Kedua pihak telah ditetapkan sebagai tersangka," kata Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Selasa (28/3/2023).
Lantas, seperti apa sosok Ben Brahim S Bahat sebenarnya?
Berikut profilnya.
Profil Ben Brahim S Bahat Ben sebenarnya bukan sosok baru di birokrasi.
Jabatan sebagai Bupati Kapuas sudah dia emban selama 2 periode, terhitung sejak tahun 2013.
Sebelum menjadi orang nomor satu di Kabupaten Kapuas, Ben merupakan pegawai negeri sipil (PNS) di Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Pria kelahiran 8 Oktober 1958 itu pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Kapuas selama 9 tahun (1998-2007) dan Kepala Dinas PU Provinsi Kalteng selama 5 tahun (2007-2012).
Karier Ben kian moncer hingga terpilih sebagai Bupati Kapuas selama 2 periode.
Periode pertama Ben yakni 2013-2018, sedangkan periode keduanya dimulai September 2018 lalu.
Tahun 2020, ketika mengemban jabatannya sebagai Bupati Kapuas periode kedua, Ben sempat mencalonkan diri sebagai Gubernur Kalteng. Dia berpasangan dengan Ujang Iskandar.
Namun, pasangan calon yang diusung oleh Partai Gerindra, Demokrat, Hanura, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu kalah dari pesaingnya, Sugianto Sabran-Edy Pratowo.
Ben pun tetap duduk sebagai Bupati Kapuas bersama wakilnya, Nafiah Ibnor.
Jabatan tersebut sedianya baru selesai pada September tahun ini.
Kasus korupsi
KPK menduga, Ben bersama istrinya terlibat kasus dugaan korupsi terkait peranan mereka sebagai penyelenggara negara.
Ben diduga memotong pembayaran PNS dan kas umum di lingkungan kerjanya.
Modusnya, seakan-akan PNS dan kas berutang ke sang bupati.
“Melakukan perbuatan di antaranya meminta, menerima atau memotong pembayaran kepada pegawai negeri atau kepada kas umum,” kata Ali Fikri kepada wartawan, Selasa (28/3/2023).
“Seolah-olah memiliki utang pada penyelenggara negara tersebut, padahal diketahui hal tersebut bukanlah utang,” tambahnya.
Selain itu, Ben dan istrinya juga diduga menerima suap dari sejumlah pihak terkait jabatan masing-masing sebagai penyelenggara negara.
Atas kasus ini, Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) telah mencegah Ben dan sang istri bepergian ke luar negeri.
Pencegahan itu berlaku selama 6 bulan ke depan yakni 19 Maret hingga 19 September 2023.
Harta kekayaan
Harta kekayaan Ben Brahim S Bahat mengalami peningkatan dibanding pada awal menjabat awal 2018 lalu.
Harta Ben Brahim S Bahat pada tahun 2018 berdasarkan LHKPN hanya Rp2 miliar lebih.
Tahun berikutnya, harta kekayaan Ben Brahim S Bahat terus bertambah hingga akhirnya mencapai Rp8 miliar.
Dari daftar LHKPN 2022, Ben hanya punya mobil jeep. Punya dua lahan dan bangunannya. Tak punya utang.
Berikut rinciannya:
I. DATA PRIBADI
1. Nama : BEN BRAHIM S.BAHAT
2. Jabatan : BUPATI
3. NHK : 33699
II. DATA HARTA
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 2.695.000.000
1. Tanah dan Bangunan Seluas 600 m2/96 m2 di KAB / KOTA KOTA PALANGKA RAYA , HASIL SENDIRI Rp. 920.000.000
2. Tanah dan Bangunan Seluas 110 m2/110 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA BARAT , HASIL SENDIRI Rp. 1.775.000.000
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 95.000.000
1. MOBIL, MITSUBISHI JEEP S.C.HDTP Tahun 2014, HASIL SENDIRI Rp. 95.000.000
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 595.000.000
D. SURAT BERHARGA Rp. ----
E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 5.317.133.408
F. HARTA LAINNYA Rp. ---- Sub Total Rp. 8.702.133.408
III. HUTANG Rp. ----
IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 8.702.133.408. (*)