Harta Kekayaan

Harta Kekayaan Andreas Anggota DPR RI Klaim PDIP Ingin Koalisi Partai Lain, Koleksi Mobil Harrier

Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Andreas Hugo Pareira anggota DPR RI memiliki harta kekayaan fantastis.

TRIBUN-TIMUR.COM - Harta kekayaan Andreas Hugo Pareira Politikus Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDIP) yang mengklaim partainya masih membuka peluang koalisi untuk Pilpres.

Andreas Hugo Pareira anggota DPR RI memiliki harta kekayaan fantastis.

Setiap tahun harta kekayaan Andreas Hugo Pareira mengalami peningkatan.

Pada tahun 2018 lalu, harta kekayaan Andreas berdasarkan LHKPN mencapai Rp19.001.986.811.

Tahun 2019 menjadi Rp 21.058.889.418 dan 2020 naik menjadi Rp 24.286.343.542.

Kini harta kekayaan Andreas mengalami kenaikan drastis.

Baca juga: Sumber Harta Kekayaan Rp19 M Komjen Rycko Calon Kuat Wakapolri, Koleksi Hardtop, Tanah Tersebar

Baca juga: Siapa Adelheid Sosang? PNS Tana Toraja Harta Tembus Rp411 Miliar, Lebih Kaya dari Amran Sulaiman

Andreas menyampaikan partainya membuka pintu agar partai politik (parpol) bisa menjalin koalisi dengan PDIP asalkan tidak saling ngotot-ngototan dalam proses kerja sama politiknya.

Menurut Andreas, pembicaraan seputar koalisi sejatinya bisa langsung dibicarakan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Namun, pembicaraan dengan saling ngotot-ngototan akan membuat proses kerja sama politik menjadi sulit.

"Kalau saya tau dalam posisi PDI Perjuangan tentu kita terbuka. Silahkan kalau memang ada keinginan dan ada pembicaraan-pembicaraan bicara langsung dengan ketua umum gitu.

Itu akan jauh lebih efektif ketimbang belum apa-apa kami maunya seperti ini, kami maunya seperti itu, tidak mau posisi ini, hanya mau posisi ini. Saya kira itu akan mempersulit proses pembicaraan," ujar Andreas dalam diskusi virtual, Kamis (23/3/2023).

Andreas pun mengungkap bahwa kerja sama politik yang tidak bisa diusik bagi PDIP yang menyangkut wilayah ideologis.

Namun, dia tidak merinci maksud wilayah ideologis yang tak bisa diganggu gugat dari partai berlambang banteng tersebut.

"Kita terbuka di dalam kerja sama kerja sama politik tentu dengan pengecualian dimana wilayah ideologis, dimana wilayah strategis dan dimana wilayah taktis.

Kalau Bung Karno bilang ada kawan ideologis, ada kawan strategis dan ada kawan taktis di dalam perjuangan politik itu. hal hal sifatnya ideologis tidak ada kompromi," jelasnya.

Halaman
1234

Berita Terkini