Ada 4 sasaran yang akan didampingi tim percepatan penurunan stunting.
"Sasarannya calon pengantin 3 bulan sebelum menikah, untuk ibu hamil minimal 6 kali pemeriksaan selama hamil, setelah ibu melahirkan penggunaan alat kontrasepsi sesuai kondisi kesehatan bertujuan, keluarga yang memiliki balita," ujar Rita.
"Dibentuk juga tim Audit kasus stunting terdiri dokter kandungan ahli anak psikolog dan ahli gizi. Inilah kelembagaan yang sudah dibentuk," sambungnya.
Kapolda Sulsel Irjan Pol Nana Sudjana menyebut, stunting merupakan tantangan kesehatan dunia.
"Ini merupakan permasalahan gizi yang dihadapi dunia. Ini penyakit yang diakibatkan kurang asupan gizi," ujar Kapolda Sulsel.
"Intinya kolaborasi. Kita ingat covid tidak bisa Dinkes saja bekerja. Pemda tentunya bisa dibantu instansi lainnya untuk berpartisipasi dami kepentingan masyarakat," lanjutnya.
Irjen Pol Nana Sudjana memastikan anggotanya bakal turun membantu masyarakat.
"Kita mendukung melibatkan seluruh personel sampai bhabinkamtibmas. Kita juga melakukan sosialisasi ke masyarakat. Tantangan dalam program ini, masih banyak remaja putri yang beresiko anemia.kemudian Memeriksakan kehamilannya minimal 6 kali," tutupnya
Dalam peluncuran ini, ada 30 anak stunting dalam masa pendampingan.
Turut hadir tiga ibu hamil.
Sebanyak 153 Bhabinkamtibmas terlibat hadir sebelum turun ke masyarakat. (*)