TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bakal calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) atau senator Andi Tobo Haeruddin mengeluhkan cara Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan verifikasi faktual (Verfak) dukungannya di daerah.
Andi Tobo mengatakan banyak kelemahan petugas dari KPU dalam melakukan proses verfak dukungan bakal calon senator.
Ia mengakui banyak konstituennya atau pendukungnya yang tidak ditemui oleh petugas.
Sehingga petugas yang melakukan verfak tersebut langsung menyatakan dukungan tidak memenuhi syarat (TMS).
Selain itu, kata dia, petugas juga langsung mencari sendiri alamat dukungan tanpa memberitahu Liaison Officer (LO) bakal calon senator.
"Saya melihat ada beberapa kelemahan KPU karena ada beberapa daerah itu, KPU menemui konstituen tidak bersama dengan LO kami di lapangan. Panwas dan KPU langsung menemui yang bersangkutan," kata Andi Tobo kepada Tribun-Timur.com, Sabtu (4/3/2023).
"Setelah mereka tidak menemui alamatnya, langsung di TMS-kan. Tidak koordinasi dengan LO. LO hanya menerima bahwa ini TMS," Andi Tobo menambahkan.
Menurut kader Partai Nasdem itu, PPK maupun PPS yang terlibat dalam verfak masih butuh bimbingan teknis sebelum turun langsung ke lapangan melakukan verfak.
Ia mengaku beberapa konstituennya atau dukungannya merasa tertekan saat diverfak oleh petugas dari KPU.
Di daerah, Andi Tobo menyebutkan, ada beberapa masyarakat yang memiliki masalah dengan pinjaman online.
Kemudian petugas dari KPU tiba-tiba datang dan langsung menanyakan orang yang pernah mengambil KTP-nya.
"Mereka datang langsung bertanya, ada yang pernah datang ambil KTP ta? mana KTP ta? cocokji tandatanganta? siapa kita dukung? ini kan pertanyaan yang membuat masyarakat ketakutan," katanya.
"Artinya apa, profesionalisme PPS ini perlu dipertanyakan. Komunikasinya yang perlu diperjelas. Harusnya mereka berkomunikasi yang ramah dan santun. Supaya masyarakat tidak merasa ketakutan," sambungnya.
Andi Tobo menyebutkan hal tersebut terjadi di beberapa daerah. Namun, ia juga mengakui bahwa di sejumlah daerah petugas sudah melakukan verfak dengan melibatkan LO Andi Tobo.
Sebelumnya, KPU Sulsel telah mengumumkan hasil verfak dukungan bakal calon senator tahap satu.
Hasilnya sebanyak bakal calon senator tidak memenuhi syarat dukungan minimal 3000. Salah satunya adalah Andi Tobo Haeruddin.
Jumlah populasi dukungan Andi Tobo sebanyak 3.413 yang tersebar di 18 kabupaten/kota di Sulsel.
Dari jumlah dukungan yang diserahkan itu, KPU mengambil sampel 1.938 KTP.
Hanya 984 sampel memenuhi syarat. 954 diantaranya dinyatakan tidak memenuhi syarat.
Sehingga proyeksi dukungan Andi Tobo memenuhi syarat 1684 dari minimal 3000 syarat dukungan calon anggota DPD.
Bukan hanya Andi Tobo yang belum memenuhi syarat dukungan. 20 bakal calon senator lainnya juga dinyatakan belum memenuhi syarat dukungan. Termasuk dua petahana Tamsil Linrung dan Lily Amelia Salurapa. (*)