Chat GPT

Benarkah Chat GPT Dapat Menumpulkan Nalar Kita?

Editor: Sakinah Sudin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Chat GPT. Benarkah Chat GPT Dapat Menumpulkan Nalar Kita?

Di sini, dengan Google, kita masih melatih daya nalar dan daya kritis kita.

Tetapi, jika kita bandingkan dengan ChatGPT, maka prosesnya akan berbeda.

Pada ChatGPT, Anda mengetikkan pertanyaan tentang apa yang ingin diketahui.

Kemudian dalam waktu kurang dari satu menit program ChatGPT memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan.

Dengan jawaban langsung ini, proses mental terhadap topik yang ingin kita pelajari tidak dibutuhkan sama sekali.

ChatGPT menyajikan jawaban atas topik yang Anda tanyakan tanpa ada kesempatan untuk terlibat mencari jawaban yang dibutuhkan.

Jadi nalar tidak terpakai di sini.

Nalar, seperti halnya barang-barang lainnya, jika tidak digunakan, maka ia akan rusak.

Potensi kerusakan inilah yang menjadi salah satu dampak negatif pemakaian aplikasi ChatGPT.

Jika betul proyeksi bahwa model ChatGPT ini akan menjadi pengganti dari model sistem pencarian informasi web ala Google yang selama ini kita gunakan, maka penurunan kemampuan nalar kita sungguh-sungguh akan terjadi.

Kelak, situasi ini akan mendorong kita untuk menyerahkan sepenuhnya urusan berpikir kita pada robot semacam ChatGPT.

Dan saat hal tersebut telah terjadi, maka eksistensi kita sebagai manusia pun akan mulai pudar.

Lagi pula, kita jangan lupa, bahwa informasi yang digunakan oleh ChatGPT kelak kemungkinan besar akan dipasok dari data-data yang berseliweran di dunia internet yang sulit terverifikasi kebenaran dan keabsahannya.

Lalu, dengan jawaban ChatGPT yang bersifat ‘kandang-paksa’ atas pertanyaan yang diajukan, siapa yang bisa menjamin jawaban yang diberikan tidak akan menyesatkan?

Ini benar-benar akan menjadi tantangan pada kegiatan bernalar kita di masa depan.

Halaman
1234

Berita Terkini