Festival Kue Keranjang

Kedai Kopi Nam Jong Sajikan 100 Porsi Kue Keranjang Gratis Bagi Pengunjung

Penulis: Rudi Salam
Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kedai Kopi Nam Jong di Jl Kumala Makassar menyajikan 100 porsi kue keranjang secara gratis kepada pengunjung, Sabtu (21/1/2023) pukul 16.00-21.00 Wita. Festival Kue Keranjang ini digelar dua kali, pada 21 Januari dan 29 Januari.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kedai Kopi Nam Jong menyajikan 100 porsi kue keranjang atau dodol secara gratis kepada pengunjung.

Diketahui, Kedai Kopi Nam Jong terletak di Jl Kumala, No 43 B, Kota Makassar.

Kue keranjang ini gratis dinikmati pengunjung pada Sabtu (21/1/2023) pukul 16.00 hingga 21.00 Wita.

Pantauan Tribun-Timur.com, antusias pengunjung cukup besar untuk menikmati kue yang dalam bahasa Mandarin disebut Nian Gao.

Ada dari masyarakat umum, hingga mahasiswa pecinta sejarah turut hadir dalam acara bertajuk Festival Kue Keranjang itu.

Para tamu yang hadir juga dijelaskan mengenai sejarah kue keranjang.

Owner Kedai Kopi Nam Jong, Moeh David Aritanto, menjelaskan Festival Kue Keranjang ini digelar dua kali, pada 21 Januari dan 29 Januari.

“Banyak teman-teman Tionghoa yang berhalangan hadir untuk tanggal 21, mereka kumpul dengan keluarga, makanya kita gelar dua kali,” jelas David, saat ditemui Tribun-Timur.com.

Terdapat dua jenis dodol yang disiapkan, ada yang menggunakan kelapa parut dan ada juga wijen.

“Ini ciri khas Tionghoa pranakan, biasanya ibu saya menjual begini, ada pakai kelapa dan wijen,” sebutnya.

Lebih lanjut David menjelaskan di Indonesia sendiri Nian Gao sering disebut dodol.

Baca juga: 125 Personel Polres Pelabuhan Jaga Perayaan Imlek di Makassar

Baca juga: Identik dengan Imlek, Apa Itu Kue Keranjang? Aneka Jenis Hingga Cara Buatnya

Sebab panganan ini serupa tapi tak sama dengan kue dodol tradisional di Jawa.

Yang membedakan adalah metode dan asalnya berbeda, sehingga masyarakat juga umumnya menyebut sebagai dodol china atau kue keranjang.

“Ini karena pembuatan atau wadah cetakannya berupa keranjang anyaman bambu atau daun pisang,” jelasnya.

David berharap melalui Festival Kue Keranjang ini masyarakat bisa paham sejarah, utamanya kue keranjang.(*)

Berita Terkini