Kasus Penculikan Anak

Marak Isu Penculikan Anak, Orang Tua Siswa di Enrekang Minta Pengamanan Sekolah Diperketat

Penulis: Erlan Saputra
Editor: Sukmawati Ibrahim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah seorang orang tua siswa, Ahmad saat menjemput anaknya di depan Gerbang SMPN 1 Enrekang, Jumat (20/1/2023).

TRIBUN-TIMUR.COM, ENREKANG - Isu penculikan anak di Sulawesi Selatan (Sulsel) semakin santer meluas ke permukaan publik, Jumat (20/1/2023).

Bermula dari kasus penculikan anak di Kota Makassar, hingga berakhir pembunuhan seorang korban bernama Muhammad Fadil Sadewa.

Korban ditemukan tewas dengan kondisi tragis di kolong jembatan Jalan Inspeksi Pam Timur, Waduk Nipa-Nipa, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros.

Melihat dan mendengar kasus tersebut, membuat orang tua semakin was-was.

Seperti pantauan TribunEnrekang.com, para orang tua tampak menunggu anaknya di depan gerbang sekolah.

Hal itu terpantau jelas di depan SMP Negeri 1 Enrekang.

Kebanyakan orang tua menunggu di atas kendaraan roda dua, bahkan ada yang rela menunggu anaknya berjam-jam.

Orangtua siswa bernama Ahmad mengaku, sejak adanya isu penculikan anak hingga menjadi trending di sosial media, dirinya mulai cemas hingga muncul ketakutan.

Baca juga: Marak Isu Penculikan Anak, Disdikbud Enrekang Imbau Orang Tua Antar Jemput Siswa ke Sekolah

"Iya pasti kita mulai tingkatkan kewaspadaan, dimulai dari rumah hingga antar jemput anak di sekolah," ujar Ahmad.

Agar bisa mencegah adanya kasus kriminalisasi di lingkungan pendidikan, Ahmad pun meminta pihak instansi terkait untuk meningkatkan keamanan.

"Setidaknya intens melakukan imbauan di tempat-tempat umum agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman kriminalitas," tutupnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Enrekang, Hamka mengatakan, pihaknya telah menerbitkan surat edaran kepada sekolah-sekolah.

Mulai dari Sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), KB, Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), hingga SMP sederajat.

Hal ini juga dilakukan untuk menindaklanjuti surat edaran dari Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman tentang pengawasan sekolah terhadap tindakan kriminalitas pada seluruh jenjang satuan pendidikan.

"Isinya dari surat edaran ini, dimohon kepada kepala-kepala sekolah agar berkoordinasi dengan orangtua siswa untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap tindakan kriminalitas," kata Hamka.

Utamanya di momen-momen para siswa mulai meninggalkan halaman sekolah, karena kejahatan penculikan anak rentan muncul di jam-jam tersebut.

"Jadi harapan kita bahwa kepala sekolah itu memastikan seorang peserta didik sudah sampai di rumahnya. Begitupun dengan orangtua untuk antar jemput anaknya di sekolah," tandasnya. (*)



Berita Terkini