TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Kabupaten Maros memiliki potensi pertanian yang sangat produktif, salah satunya, kopi yang berada di Kecamatan Tompobulu

Terkait potensi tersebut, LKP-LPK Kopidukasi melakukan audiensi dengan Pemerintah Kabupaten Maros yang berlangsung di Kantor Bupati Maros, Selasa (10/01/2023).

Kunjungan ini dihadiri Direktur LKP-LPK Kopidukasi, Irsan Yumenk yang diterima langsung oleh Wakil Bupati Maros, Suhartina Bohari yang didampingi oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, M Ferdiansyah.

Dalam pertemuan tersebut Suhartina Bohari menawarkan LKP-LPK Kopidukasi agar bekerjasama dengan pemerintah Maros untuk meningkatkan kapasitas SDM dalam bidang kopi.

"Terkait Pengembangan kualitas SDM dibidang kopi, kami akan menggandeng LPK-LKP Kopidukasi selaku lembaga pelatihan resmi untuk meningkatkan kapasitas SDM mulai dari hulu hingga hilir dalam bidang kopi. Utamanya pengembangan SDM petani kopi yang berada di Kecamatan Tompobulu, agar kualitas kopi yang dihasilkan bernilai tinggi," terang Wakil Bupati Maros, Suhartina Bohari.

Diketahui tahun 2022 Kabupaten Maros berhasil mendongkrak pintu masuk kopi Indonesia ke Tunisia setelah sempat terhenti di tahun 2007.

"Kualitas kopi maros sudah mendunia oleh sebab itu kopi Maros juga harus didukung SDM yang kompeten agar kopi yang diracik memiliki value dalam hal pemasaran. Namun tidak hanya disitu, Kopi yang berada di Kecamatan Tompobulu perlu disosialisasikan lebih intens lagi agar tidak hanya diluar negeri dikenal tapi familiar juga didalam negeri," ungkap Direktur LKP-LPK Kopidukasi, Irsan Yumenk.