TRIBUN-TIMUR.COM - Koalisi Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB ) dan Gerindra percaya diri meski tanpa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) di Pilpres.
Koalisi Gerindra dan PKB disebut akan mengusung Prabowo Subianto - Muhaimin Iskandar di Pilpres.
Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda mengatakan, belum ada komunikasi serius antara koalisi PKB - Gerindra dan PDIP.
Baca juga: Soal Peluang Berpaket dengan Prabowo atau Anies Baswedan di Pilpres 2024, Sandiaga Uno: Masa Lalu
Baca juga: Sudah Punya Calon Presiden, Muhaimin Iskandar Sebut PKB dan Nasdem Sulit Koalisi Setelah Usung Anies
"Kita malah dalam posisi terus mematangkan agenda-agenda dengan Gerindra,” kata Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda pada Kompas.com, Senin (10/10/2022).
Saat ini, tidak ada figur lain yang akan diusung selain Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar.
Apalagi sejak awal, koalisi PKB - Gerindra terus mendorong agar partai politik (parpol) besar saling membentuk poros masing-masing.
Ia menyampaikan ada keinginan dari koalisi untuk mendorong agar Pemilihan Presiden (Pilpres) diikuti oleh tiga paslon.
“Semakin kontekstual sebenarnya dengan situasi-situasi terakhir. Nasdem sudah deklarasi, makin kontekstual terwujudnya tiga poros,” ungkapnya.
Ia menuturkan deklarasi Prabowo-Muhaimin bakal dilakukan sebelum tahun 2023.
“Ya prinsipnya paling enggak mengambil momentum akhir tahun,” pungkasnya.
Koalisi PKB - Gerindra Bersyarat
Koalisi Partai Kembangkitan Bangsa ( PKB ) dan Gerindra memenuhi syarat mengusung Prabowo Subianto - Muhaimin Iskandar pada Pemilihan Presiden ( Pilpres ) 2024.
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan, koalisi PKB dan Gerindra sudah bisa mengusung capres-cawapres sendiri.
Hal ini dikarenakan sudah memenuhi ambang batas pencalonan Presiden atau Presidential Threshold (PT) 20 persen.
Berbeda halnya Anies Baswedan yang diusung Nasdem harus mencari koalisi lagi jika Demokrat merapat poros koalisi tersebut.