Amran Mahmud Perlihatkan Kisah Inspiratif Tentang Pengabdian pada Orang Tua Selama Umrah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perjalanan umrah Bupati Wajo, Amran Mahmud, bersama keluarga di tanah suci sedikit banyak memperlihatkan kisah inspiratif tentang pengabdian kepada orang tua.

Ibunda Uwais dikisahkan sangat merindukan Kota Makkah.

Dia ingin pergi ke Baitullah untuk melaksanakan ibadah haji.

Ia sempat merenung karena perjalanan dari Yaman ke Makkah cukup jauh.

Harus melewati padang pasir tandus dan perbekalan cukup.

Hingga pada akhirnya Uwais dapat mewujudkan keinginan sang ibu.

Dia benar-benar rela dan ikhlas menggendong ibundanya dalam perjalanan Yaman-Makkah menuju Baitullah.

Pengabdian Amran Mahmud dan istri kepada orang tuanya selama perjalanan umrah, turut diabadikan Anggota DPRD Wajo, Mohammad Ridwan Angka.

Hal itu terlihat dalam satu unggahan mantan Kepala Dinas Pendidikan Wajo itu di akun Facebook pribadinya.

Ridwan mengatakan bahwa tak ada dikotomi, tak ada kasta, tak ada sekat-sekat, tak ada perbedaan warna, semua kembali ke warna dasar, putih.

"Semua secara bersama-sama mengumandangkan, 'Labbaik allahumma labbaik'," ujar Ridwan.

Ia juga menyampaikan bahwa tak ada pembatas antara pemimpin dan yang dipimpin.

"Tampak mana bupati dan yang mana rakyat, rombongan besar 430 orang melebur jadi satu, tumpah air mata sujud bersimpuh di muka Ka'bah." ujarnya.

Ridwan juga menambahkan bahwa hal menarik dari seorang Amran Mahmud, tanpa lelah setiap waktu menggendong ibundanya, mendorong ayahandanya di atas kursi roda.

"Membuat rombongan terenyuh menyaksikan sebuah pengabdian tulus yang tak bertepi. Berbahagialah sang pembawa kunci surga," tulis Tuan Guru.

Ustaz Usman Pateha, mubalig yang juga pembimbing jemaah umrah juga menyanjung Amran Mahmud lewat unggahannya via Facebook.

"Salut sama beliau yang berkhidmat pada orang tuanya," tulis Usman.

Usman juga menyematkan gambar dirinya bersama Amran Mahmud dan istri beserta kedua orang tua.(adv/rerifaabdurahman).

Berita Terkini