Batalyon 120 Makassar

Wali Kota Makassar Danny Pomanto Ungkap Alasan Bentuk Batalyon 120, Termasuk Temuan 164 Anak Panah

Penulis: Muslimin Emba
Editor: Muh. Irham
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Makassar Danny Pomanto. Ia menjelaskan awal mula terbentuknya Batalyon 120 Makassar dan tujuan dibentuknya organisasi ini

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Kasus penggerebekan markas Batalyon 120 Makassar menjadi pembicaraan banyak orang, khususnya di Kota Makassar.

Pasalnya, setelah penggerebekan tersebut, Kanit Reskrim Polsek Tallo yang memimpin penggerebekan tersebut, langsung dicopot oleh Kapolrestabes Makassar Kombes Budi Haryanto.

Tak sampai di situ, Kanit Reksrim Polsek Tallo, Inspektur Satu (Iptu) Faizal juga harus menjalani pemeriksaan oleh Provos Polrestabes Makassar.

Dalam penggerebekan yang berlangsung pekan lalu itu, polisi menemukan ratusan anak panah, botol bekas minuman keras, serta sejumlah senjata tajam jenis parang.

Sebanyak 48 orang diamankan. Semuanya adalah anak muda.

Namun sehari setelah mereka diamankan, Kapolrestabes Makassar, Kombes Budi Haryanto memerintahkan untuk membebaskan mereka.

Wali Kota Makassar Danny Pomanto yang ikut memfasilitasi lahirnya Batalyon 120 Makassar ini angkat bicara mengenai temuan senjata tajam di Markas Batalyon 120 Makassar.

Menurut Danny, 164 anak panah yang ditemukan tersebut merupakan hasil serahan dari calon anggota baru Batalyon 120 Makassar.

Anak panah tersebut, menurut Danny, sedianya akan diserahkan ke Polrestabes Makassar awal pekan ini.

"Menurut ketuanya, insyaallah Senin ini mestinya sudah diserahkan itu senjata yang dianggap digerebek itu karena ini seharusnya sudah penyerahan yang keenam," ujar Danny, Senin (12/9/2022).

Danny awalnya menyinggung tujuan Pemkot Makassar membentuk Batalyon 120 pada Maret 2020 lalu. Menurutnya, pembentukan Batalyon 120 bermula dari maraknya kasus busur panah dan perang kelompok di wilayah Makassar dan pihaknya berusaha mencari solusi.

Danny mengatakan para kelompok kriminal jalanan pada dasarnya ingin berbuat sesuatu yang bermanfaat juga secara sosial. Oleh sebab itulah Batalyon 120 dibentuk untuk mewadahi keinginan tersebut.

"Maka saya bilang ini harus terorganisir maka dibentuklah Batalyon 120, yaitu mantan kriminal jalanan secara organisasi yang anggotanya direkrut oleh mereka sendiri. Jadi mereka dirangkul kemudian saya dan Kapolrestabes memfasilitasi," katanya.

Menurut Danny, pengurus Batalyon 120 itu akan merekrut para kriminal jalanan agar bisa lebih baik.

Namun salah satu persyaratan utamanya adalah menyita senjata mereka seperti busur panah, parang dan lainnya untuk diserahkan ke pihak kepolisian secara berkala.

Halaman
12

Berita Terkini