Apalagi selama ini BBM telah berkali-kali mengalami kenaikan.
"Yang penting ini dikritisi di sini adalah alasan sosiologis yuridis mengapa BBM dinaikkan. Bukan soal BLT-nya," katanya.
Ie mengutip pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menyebut sekalipun harga minyak mentah dunia mengalami penurunan.
Besarannya tidak akan cukup untuk meredam jebolnya anggaran subsidi dan kompensasi energi.
"Pertanyaannya mengapa jebol. Apakah betul karena kompensasi energi, ataukah ada hal lain?," kata Ashabul Kahfi.(*)