TRIBUN-TIMUR.COM - Viral di grup WhatsApp, media sosial Twitter dan Facebook silsilah bisnis judi online di Indonesia yang disebut dipimpin Irjen Ferdy Sambo.
Dalam silsilah itu, Irjen Ferdy Sambo sekaligus suami Putri Candrawathi digelari Kaisar Sambo dan bisnis judi online disebut Konsorsium 303.
Dalam Konsorsium 303, selain Irjen Ferdy Sambo, ada pula nama perwira tinggi Polri lainnya yang disebut terkait dengan bisnis judi online di Tanah Air.
Juga ada nama pebisnis judi online di berbagai daerah.
Polri pun menanggapi beredarnya dokumen Kaisar Sambo dan Konsorsium 303 dalam format PDF.
Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, Polri sejak dulu sudah menidak tegas penyakit masyarakat berupa judi, premanisme, dan lainnya.
"Prinsip untuk penyakit masyarakat (judi, premanisme, narkoba, dan lain-lain) tindak tegas dari dulu," ujar Irjen Dedi Prasetyo menanggapi dokumen Kaisar Sambo dan Konsorsium 303, Jumat (19/8/2022).
Dikirim dari nomor tak dikenal
Indonesia Police Watch atau IPW juga menanggapi beredarnya dokumen Kaisar Sambo dan Konsorsium 303.
Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso sebagaimana dikutip TribunnewsBogor.com dari YouTube tvOneNews pada Jumat (19/8/2022), mengatakan, dirinya menerima dokumen PDF tersebut dari 11 nomor tidak dikenal.
"Ya itu beredar luas ya, saya menerima dari 11 nomor yang tidak saya kenal dan juga ada teman-teman yang saya kenal saling mengirim kepada saya, tapi saya gak pernah ngirim ke mana-mana lagi,” tutur Sugeng Teguh Santoso.
Sugeng Teguh Santoso mengaku, tak hanya dokumen PDF 6 slide, ia pun menerima data yang begitu banyak terkait hasil penyadapan atau pengambilan data dari telegram (aplikasi layanan pengirim pesan instan multi platform).
"Jadi ada data nomor-nomor telepon yang terkait dengan judi online ya, terkait judi online yang saya buka ini yang sedang saya pelajari walaupun sumbernya tidak jelas,” kata dia membeberkan.
Sugeng Teguh Santoso menambahkan, ini merupakan masukan untuk Polri lantaran data dari sebuah PDF 6 slide tersebut sudah terbuka.
Selain itu hal ini pun harus mengedepankan asas praduga tak bersalah, karena dalam beberapa nama yang tercantum di data tersebut tidak tersangkut paut dengan kasus Irjen Ferdy Sambo terkait kasus pembunuhan Brigadir J.
“Yang ketiga, dari format yang saya lihat ini advokat ya, sering mengikuti gelar perkara. Jadi kalau gelar perkara, penyidik harus membuat flowchart (bagan alur) yang memudahkan dalam pengertian para peserta
gelar perkara,” jelasnya lagi.