Kereta Api Sulsel

Sosiolog Unhas Kaji Peluang dan Tantangan Kereta Api di Sulsel

Penulis: Faqih Imtiyaaz
Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana Focus Grup Discussion Departemen Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin di Sandeq Ballroom, Hotel Claro, Jl AP Pettarani, Makassar, Kamis (11/8/2022). Acara ini membahas proyek kereta api di Sulawesi Selatan (Sulsel).

Sebab, belum adanya titik temu dengan Pemkot Makassar.

Dekan FISIP Unhas ini menilai pentingnya komitmen bersama untuk menyelesaikan masalah ini.

Pemerintah pusat pun dinilai memiliki hak untuk berperan lebih aktif dalam pembangunan proyek ini

"Jangan sampai ini hanya menjadi besi berkarat yang tidak kita pakai," tuturnya.

Ada beberapa dampak positif yang menurutnya bisa dihadirkan melalui kereta api.

Mulai dari kemajuan dibidang ekonomi khususnya distribusi barang hingga ke aspek masyarakat urban

"Bayangan saya kalau kereta ini sudah jalan seperti orang pangkep atau barru tidak lagi tinggal di Makassar untuk bekerja. Ini menjadi bayangan bagusnya," katanya.

Disisi lain, Dirjen KA Zulmafendi memaparkan perkembangan proyek kereta api di Sulsel

"Progres pengerjaan di main line segmen b mencapai 90 persen sepanjang 67 kilometer," ujarnya.

"Sedangkan akses menuju pelabuhan garonggong mencapai 100 persen," lanjutnya.

Perkembangan positif ini menjadi titik terang akan hadirnya kereta api di Sulsel.

Bahkan, Zulmafendi menyebut kereta api di Sulsel telah siap beroperasi di tahun ini.

"Harapan akhir Oktober sudah dapat dioperasikan. Kita memohon restu dan dukungan agar konstruksi jalur kereta api ini selesai," jelasnya.

Ia menyebut kereta api ini akan menjadi tulang punggung perekonomian Sulsel.

FGD ini menghadirkan sejumlah akademisi dari berbagai bidang.

Halaman
123

Berita Terkini