"Dimana mulai dari jalan akses masuk ke Gedebage sudah ada petugas skrining disana, kemudian masuk ke ring tiga hingga ke ring satu yaitu pintu masuk ke dalam stadion. Jadi pemeriksaannya benar-benar ketat," ucapnya.
Menurutnya, pihak kepolisian telah berkomitmen untuk melakukan tindakan tegas bagi bobotoh yang tidak memiliki tiket, termasuk calo tiket palsu di area sekitar stadion.
Menurutnya, kali ini, pihaknya tidak akan lagi menyediakan layar lebar di area stadion, seperti saat digelarnya turnamen Piala Presiden kemarin. Hal itu, untuk mengurangi potensi kerumunan massa yang berkeliaran di sekitar stadion.
Ia menambahkan, petugas skrining dan kepolisian pun nantinya bukan hanya akan melakukan penertiban tiket, namun juga mengantisipasi adanya flare yang di bawa oleh bobotoh masuk ke dalam stadion.
"Kita akan memberikan sanksi tegas jika menemukan penonton yang membawa flare. Jadi meskipun penonton tersebut memiliki tiket resmi, kita akan ambil tiketnya, dan penonton tersebut tidak bisa masuk ke dalam stadion," ujar Teddy.
Terkait adanya arahan dari Satgas Covid-19 Kota Bandung yang meminta dibentuknya Satgas Covid-19 dalam panitia pelaksana pertandingan.
Menurutnya, dalam proses pengajuan perizinan pertandingan, pihaknya pun telah berkoordinasi dengan pihak Satgas Covid-19.
"Usulan tersebut akan kami koordinasikan, namun mulai dari proses pembelian tiket pun, calon penonton wajib mereka yang sudah divaksin dosis ketiga atau booster, dan jika itu tidak dilakukan, sistem akan otomatis menolak yang bersangkutan untuk membeli tiket," katanya.(*)