TRIBUN-TIMUR.COM - Sudah beberapa bulan terakhir jembatan baru Sungai Pute di Trans Sulawesi, Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros jadi biang kemacetan.
Pasalnya jembatan Pute yang berada di jalan poros Maros-Pangkep tersebut ditutup lantaran membahayakan pengendara.
Jembatan yang dibangun sejak tahun 2009 lalu, ternyata tak memiliki tiang tengah yang terpancang di dasar sungai.
Jika dilihat dari jembatan lama, kondisi jembatan baru tersebut hanya tergantung. Tak memiliki tiang untuk menahan beban kendaraan.
"Sudah lama macet di jembatan Pute. Jembatan lama sudah ditutup. Tidak ada tiang tengahnya. Membahayakan pengendara," kata seorang pengendara, Ridwan, Senin (18/7/2022).
Ridwan menyebut, sudah beberapa kali melintas dari arah Maros kota menuju Pangkep atau arah sebaliknya, ia masih saja terjebak macet sekira satu kilometer.
Hal itu disebabkan, kendaraan dari arah Maros kota tak melintas di jembatan baru. Kendaraan dialihkan ke jembatan lama.
Padahal jembatan lama tersebut seharusnya dilintasi khusus pengendara dari Pangkep menuju Makassar.
"Lebih tahan jembatan lama dibanding jembatan baru. Sudah habis uang negara miliaran rupiah, tapi mubazir. Tidak bisa dinikmati pengendara," kata dia.
Jembatan baru Pute dinilai gagal konstruksi. Pihak penegak hukum diminta untuk turun mengusut jembatan yang menelan Rp 13 miliar tersebut.
Menurutnya, kerugian negara di Jembatan Pute sudah sangat jelas.
"Waktu saya ke arah Pangkep, macet mulaiBelang-belang sampai jembatan. Jaraknya sekitar satu kilometer. Itu jam delapan malam," kata dia.
"Saat saya naik lagi ke Maros, macet lagi. Saya melintas itu jam sepuluh malam. Biasanya, kalau malam kendaraan berjalan lancar. Tapi ini tidak," kata dia.
Batu besar diletakkan sebelum jembatan
Jembatan Sungai Pute tak lagi bisa dilalui kendaraan roda empat.