Karena itu, saat diterima Jokowi di Istana Bogor, dia membahas perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA).
AI-CEPA merupakan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Uni Eropa atau Perjanjian Kemitraan Ekonomi Menyeluruh Indonesia dan Uni Eropa.
Bersamaan dengan komitmen kerjasama itu didalamnya juga terdapat perluasan ekspor ke Australia, kerja sama di bidang pendidikan dan kesehatan, energi dan perubahan iklim serta pentingnya memperkuat ketahanan pangan.
Kesempatan kerja sama yang dapat diinisiasi oleh Unhas dengan Australia tentu saja dalam bidang riset dan pendidikan, dan bisa berkembang ke sektor lainnya.
Kerjasama yang selama ini telah dijalin dapat diperluas.
Dengan bergesernya kerjasama Indonesia-Australia dari Isu pertahanan dan keamanan ke isu ekonomi dan hubungan masyarakat menjadikan kesempatan Unhas lebih besar lagi untuk ikut terlibat.
Posisi Unhas yang strategis di kawasan Indonesia Timur menjadikan nilai tambah tersendiri.
Kemitraan internasional yang dapat dijalin Unhas dengan kampus-kampus di Australia dipastikan dapat menguntungkan baik mahasiswa, peneliti maupun dosen, karena memberikan peluang untuk penelitian antara universitas dan budaya dari Australia.
Dalam sambutannya yang memukau, PM Australia memberikan pujian khusus ke Rektor Unhas.
Menurut Albanese, Prof JJ adalah ilmuwan ekologi laut yang banyak berkontribusi tidak hanya di penelitian ilmiah yang banyak dirujuk di level dunia, tetapi juga kemampuannya yag mampu menjembatani antara hasil riset dan pengambil kebijakan.
Oleh karenanya kehadiran PM Australia ini seperti menjadi isyarat bahwa Unhas mampu mengawal seluruh program kerjasama itu, terlebih lagi dalam pengembangan bidang pendidikan.
Hal ini tentu dapat menjadi jalan bagi akselerasi salah satu program strategis Rektor Jompa, yakni penguatan internasionalisasi pendidikan. Semoga! (*)