Desa Wisata

Pemkab Maros Mulai Latih Warganya Kelola Desa Wisata

Penulis: Nurul Hidayah
Editor: Muh. Irham
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Maros Chaidir Syam membuka pelatihan pengelolaan desa wisata

Maros, Tribun - Sebanyak 40 perwakilan kelompok desa wisata yang ada di Maros mengikuti pelatihan pengelolaan Desa, Senin (13/6/2022).

Kegiatan ini diadakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros melalui Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dipapora) bertempat di Hotel Grand Town, Kecamatan Mandai, Maros.

Bupati Maros Chaidir Syam bersama Kepala Dinas Pariwisata Ferdiansyah membuka secara resmi pelatihan pengelolaan desa wisata dihadapan seluruh peserta.

Dalam sambutannya Bupati Maros mengatakan pelatihan pengelolaan desa wisata ini adalah salah satu kegiatan kementrian pariwisata yang dikelola Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga untuk penguatan pengelola Desa wisata.

"Alhamdulillah hari ini kita melaksanakan kegiatan pengelolaan desa wisata, ini adalah salah satu kegiatan kementrian pariwisata yang dikelola oleh dinas pariwisata untuk penguatan pengelola desa wisata kita", Jelasnya. 

Sejauh ini Kabupaten Maros sudah memiliki 53 Desa wisata.

Menutnya, dengan banyaknya desa wisata tersebut, maka harus segera dilakukan penguatan pada pengelolaanya.

"Di Maros kita sudah punya 53 desa wisata ini yang harus kita kuatkan, jadi tadi di sambutan saya bahwa desa wisata yang baik itu bukan hanya sekedar mempunyai alam yang indah dan bisa dikunjungi tetapi bagaimna pengelolaanya," ujarnya.

Chaidir mengatakan wisata yang baik bukan hanya sekedar memiliki alam yang indah dan bisa dikunjungi.

Tetapi pengelolaan, masyarakatnya bisa ikut mendukung kegiatan tersebut.

"Bagaimna pokdarwisnya masyarakatnya juga bisa ikut mendukung kegiatan itu, bagaimna menjaga kebersihan dan keamanan ini semua yang harus diciptakan di desa wisata kita,"Katanya.

Pada tahun 2021 kemarin Kabupaten Maros sudah memiliki Desa wisata dan beberapa diantaranya sudah berkembang, seperti Rammang-rammang, Labuaja dan Dolli.

"Tetapi kita masih kurang disinkronisasi ataupun kerja sama yang lainnya bagaimna peningkatan UMKM di desa wisata belum muncul secara maksimal, kemudian bagaiamana administrasi pengelolaan di desa wisata itu," sebutnya.

"Administrasinya misalnya bagaimna menghitung PAD di desa wisata itu apakah yang masuk di PAD desa atau masuk di pokdarwis itu semua yang dilihat harus bagus bukan cuma sekedar menjadi tempat kunjungan wisata,"Terangnya.

Diketahui pelatihan pengelolaan desa wisata ini dilaksanakan selama 3 hari dari tanggal 13 sampai dengan 15 Juni 2022, nantinya para pemateri akan memberikan 3 jenis penguatan kepada seluruh peserta. 

"Hari ini penguatan pengelola, besok pelatihan pemandu budaya kemudian tata kelola jadi ada 3 jenis penguatan yang diberikan kepada kelompok- kelompok pariwisata ini," tutupnya.(*)

Berita Terkini